HALO KENDAL – Kisah pilu diceritakan Akhmad Jahuri (41), korban kebakaran yang terjadi Selasa malam (15/3) hingga Rabu dinihari (16/3) di RT 8 RW 1 Desa Sidomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
Dugaan sementara, kebakaran yang terjadi pukul 23.20 WIB tersebut diakibatkan adanya konsleting listrik.
Saat itu dirinya yang menjadi Banser Desa Sidomulyo sedang menghadiri pengajian di MDT NU 14 Miftahul Huda Desa Sidomulyo sejak pukul 20.00 WIB.
Saat pulang, dirinya sudah melihat rumahnya terbakar dan langsung bersama warga mencoba memadamkan api.
“Saya kan anggota Banser, waktu itu saya sedang menjaga keamanan pengajian di madrasah. Kemudian saya diberi tahu warga kalau rumah saya keluar asap. Ketika pulang mendapati rumah saya sudah terbakar,” ungkapnya, Rabu pagi (16/3/2022).
Rumah Jahuri yang keseluruhan terbuat dari perpaduan kayu kalimantan dan jati tersebut ludes terbakar dan tidak bisa terselamatkan.
Sementara seluruh dagangan di toko dan beberapa peralatan persewaan sound system yang masih baru juga habis terbakar.
Beruntung mobil pick up miliknya bisa diselamatkan warga. Sehingga tidak ikut terbakar atau sampai meledak.
“Total keseluruhan kerugian ada Rp 1,5 miliar. Karena di dalam ada peralatan persewaan sound system dan sejumlah uang, salah satunya uang ratusan juta pembelian penyaluran BPNT. Karena kebetulan toko kami ditunjuk sebagai agen untuk pembelian BPNT,” ujarnya.
Jahuri juga menceritakan saat kejadian di rumah ada neneknya yang berusia 80 an yang bisa menyelamatkan diri dibantu warga.
“Alhamdulillah simbah saya yang ada di dalam rumah bisa menyelamatkan diri dengan cara merangkak keluar. Dari dalam rumah beliau langsung merangkak menuju toko dan berhasil keluar dibantu warga,” tuturnya.
Sementara menurut Daryo (39) kerabat korban yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kebakaran, mengaku dirinya diberi tahu warga kalau rumah kerabatnya Akhmad Jahuri ada kepulan asap.
“Saya dikabari warga pukul 23.20 WIB. Kemudian api langsung membesar. Saya bersama lima warga yang sedang duduk ngobrol, langsung mencoba menyelamatkan mobil. Karena lampu alarmnya ketap-ketip,” ujarnya.
Menurutnya, pada pukul 24.00 WIB dua unit mobil pemadan kebakaran tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
“Ya karena pemadam datang ketika rumah sudah 90 persen terbakar. Sekitar pukul 01.30 dinihari api baru berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran,” ungkapnya.
Untuk sementara, keluarga Akhmad Jahuri mengungsi dan menetap di rumah kerabat. Akhmad Jahuri mengaku pasrah atas musibah yang dialami. (HS-06)