HALO SEMARANG – Suasana di Kota Lama Semarang nampak berbeda pada Jumat (5/5/2023). Pasalnya, ribuan orang bersarung memenuhi kawasan Kota Lama, tepatnya di depan Taman Srigunting untuk mengikuti pembukaan event Parade Semarak 476, bertema ‘’Sarungku Gayaku’’. Sekaligus untuk memeriahkan agenda yang masih dalam rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke- 476 Kota Semarang.
Terlihat sore itu, mulai dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, bersama Ketua PKK Kota Semarang, Alwin Basri, Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin, bersama Forkompinda, para kepala dinas, camat hingga lurah, serta berbagai komunitas turut hadir mengenakan sarung. Bahkan Sekda Jateng, Sumarno, hingga Ketua Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando hadir di sore itu.
Kehadiran Muhammad Syarif Bando sekaligus mengukuhkan Wali Kota sebagai Bunda Literasi Kota Semarang, yang dilanjutkan pengukuhan bunda literasi kecamatan dan kelurahan.
‘’Sarungku Gayaku’’ menjadi semakin gegap gempita ketika peserta dari berbagai komunitas serta OPD Pemkot Semarang ikut dalam fashion show yang berlenggak-lenggok di catwalk bak peragawan dan peragawati. Mereka semua berbusana sarung. Di tangan kreatif mereka, sarung ternyata bisa tampil modis dan menawan.
Sekda Jateng, Sumarno mengaku bahwa sarung memang dapat dikenakan untuk berbagai kegiatan. Tidak hanya untuk ibadah, tetapi juga untuk lamaran ada sarungnya.
‘’Sarung ini luar biasa. Orang tidak malu pakai sarung. Sarung ini untuk semua lapisan masyarakat, dari presiden hingga pemulung pakai sarung,’’ katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, R Wing Wiyarso mengatakan, kegiatan sore itu melibatkan seluruh OPD. Kenapa sarung? Karena sarung merupakan warisan budaya tak benda yang didaftarkan ke Unesco.
‘’Ini untuk ingatkan masyarakat bahwa kita punya sarung dengan berbagai corak etnik, khususnya batik Semarang. Ini juga untuk menunjukkan masyaraka bahwa kita peduli terhadap warisan budaya tak benda,’’ paparnya.
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu mengatakan, bahwa ‘’Sarungku,Gayaku’’ merupakan acara Pemerintah Kota Semarang untuk menggerakkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). ‘’Ini juga ada fashion show dari 16 kelompok dengan satu kelompok ada seribu orang. Ini memberikan dampak luar bisa bagi pelaku UMKM,’’ katanya.
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu menambahkan, bahwa perayaan hari jadi Kota Semarang tak hanya euforia saja, tapi juga mendukung UMKM serta memaksimalkan potensi kearifan lokal.
‘’Diharapkan kegiatan ini juga mendatangkan priwisata, masyarakat bisa hadir. Selain itu event ini juga dalam rangka mengenalkan budaya lokal yang bisa memberikan dampak bagi Kota Semarang menjadi semakin hebat. Kita juga harus tahu bahwa 3 Maret sebagai hari sarung nasional,” pungkasnya.(HS)