HALO SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggalakkan pembangunan dan sertifikasi Rumah Potong Hewan (RPH) halal sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem wisata ramah Muslim.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, menyambut baik langkah ini dan menyatakan optimismenya bahwa sektor wisata berbasis syariah akan semakin bergeliat.
Berdasarkan data per Juni 2025, terdapat 95 RPH bersertifikat halal yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah. Jumlah ini terus meningkat seiring dorongan akselerasi sertifikasi halal dari pemerintah daerah.
Salah satu yang terbaru adalah RPH Halal di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, yang diresmikan oleh Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen pada 17 Oktober 2025.
Menurut Heri Pudyatmoko, kehadiran RPH halal bukan hanya soal pemenuhan standar keagamaan, tetapi juga mendukung daya saing pariwisata Jawa Tengah di kancah nasional maupun internasional.
“Ini bukan semata-mata soal konsumsi halal, tapi juga menyangkut citra dan kesiapan kita sebagai destinasi wisata ramah Muslim. Wisatawan Muslim tentu akan lebih nyaman bila tahu produk makanan kita berasal dari proses yang sesuai syariah,” ujar dia.

Sekretaris DPD Gerindra Jateng ini menambahkan bahwa dengan semakin banyaknya RPH halal, Jawa Tengah akan lebih mudah membangun sinergi antara sektor pariwisata, UMKM kuliner, dan industri makanan olahan berbasis halal.
“Rantai pasok halal itu penting. Kalau RPH sudah halal, maka restoran, hotel, dan produk olahan bisa ikut bersertifikat halal dengan lebih mudah. Ini akan menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan nilai tambah ekonomi,” ungkap Heri.
Langkah ini sejalan dengan visi nasional dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Dengan dukungan RPH halal, sertifikasi produk, hingga destinasi wisata ramah Muslim, Jateng bisa menjadi pionir dalam pengembangan wisata halal di Indonesia.
Untuk itu, Heri mendorong agar pemerintah kabupaten/kota di Jateng ikut berperan aktif dalam percepatan sertifikasi RPH. Ia juga berharap pembangunan RPH halal tidak hanya berfokus di kota besar, tetapi menjangkau daerah-daerah wisata berkembang.
“Jangan hanya di Semarang atau Solo. Kita punya potensi wisata religi di Wonosobo, Kudus, bahkan Blora. Kalau daerah-daerah ini memiliki infrastruktur halal yang memadai, maka peluang tumbuhnya wisata ramah Muslim akan jauh lebih besar,” kata dia. (HS-08)