HALO KENDAL – Maraknya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi kembali menjadi perhatian masyarakat. Sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Kendal tercatat ada 137 ekor sapi yang terkena PMK.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, sembilan ekor di antaranya mati dan 15 ekor dipotong paksa.
“Hewan ternak sapi yang terkena PMK antara lain di Kecamatan Pegandon, Gemuh, Kangkung, Ngampel, Pageruyung dan Sukorejo,” bebernya.
Guna mencegah supaya hewan ternak tidak terjangkit PMK, lanjut Pandu, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada dinasnya, bakal rutin melaksanakan pemantauan.
“Salah satu upaya untuk menekan penyebarannya PMK, maka secara rutin melakukan pemeriksaan kepada hewan-hewan ternak, khususnya sapi. Oleh karena itu, kami rutin mendatangi peternakan dan pasar hewan yang ada di Kendal,” lanjutnya.
Pandu menyebut, untuk mencegah penularan virus PMK, juga perlu diberikan vaksin bagi semua hewan sapi. Namun saat ini, stok vaksin sudah habis, sehingga masih menunggu jatah vaksin dari pusat.
Pasalnya, harga vaksin ini cukup mahal dan dari pemerintah daerah tidak menganggarkan untuk pengadaan vaksin ini.
“Pemberian vaksin PMK untuk hewan sapi milik peternak maupun pedagang itu gratis tidak dipungut biaya, namun harus nunggu pasokan dari pusat,” jelasnya.
Pandu mengimbau kepada para peternak maupun penjual sapi di Kendal, untuk sementara tidak mendatangkan sapi dari luar daerah Kendal. Pasalnya, tidak ada jaminan kesehatan hewan tersebut.
“Jika ada yang mendatangkan sapi dari luar Kendal, maka harus dilakukan isolasi terlebih dahulu. Isolasi dilakukan untuk pengamatan kepada sapi, adakah gejala PMK atau tidak sampai nanti dinyatakan sembuh,” pesannya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, yang berhubungan langsung dengan pemasaran hewan ternak seperti Dishub terkait jalur transportasi perdagangan, juga Disdag terkait dengan pasar ternak yang ada di Kendal. (HS-06)