HALO SEMARANG – Tiga widyaiswara Balitbang Diklat Kementerian Agama, meraih penghargaan pada Jambore Nasional (Jamnas) Widyaiswara III di Bandung. Even ini diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI).
Dalam perhelatan tahunan terbesar bagi para widyaiswara se-Indonesia ini, dua widyaiswara dari BDK Ambon, Rahmadan dan Riana Antika Amahoroe, meraih juara pertama pada kategori inovasi widyaiswara.
Karya inovasi yang mereka unggulkan berjudul Transformasi Kecerdasan Buatan dalam Kurikulum Pelatihan: Insight dari Short Course di Korea Selatan.
“Produk inovasi ini berupa naskah kurikulum, yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam pembelajaran,” ujar Rahmadan, di Bandung, baru-baru ini.
Dalam naskah tersebut, terdapat struktur kurikulum, dengan lima mata pelatihan inti. “Jadi inovasinya meliputi naskah kurikulum, modul ajar, dan video tutorial penggunaan AI,” kata dia
Inovasi tersebut bersaing dengan ratusan inovasi lainnya yang dikembangkan oleh para widyaiswara peserta Jamnas.
Sebagai peraih juara pertama, Rahmadan dan Riana Antika Amahoroe menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah sebuah kehormatan dan pencapaian yang sangat membanggakan. Mereka pun menyampaikan apresiasi kepada Balitbang Diklat Kemenag.
“Kesempatan mengikuti shortcourse di Korea Selatan beberapa waktu lalu memberikan banyak inspirasi dan wawasan baru, terutama dalam pemanfaatan kecerdasan buatan. Dari shortcourse tersebut, kami mampu menciptakan banyak inovasi baru,” kata Rahmadan.
“Kami berharap inovasi yang telah dikembangkan dapat diimplementasikan secara luas, memberikan manfaat bagi institusi, dan mendukung terwujudnya SMART ASN menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Peraih juara kedua, Ira Megawati Gunawan Putri dari BDK Medan mengembangkan inisiatif aplikasi Halo-WI.
Aplikasi ini merupakan media digital yang menyediakan fasilitas bagi peserta pelatihan tenaga teknis pendidikan dan keagamaan untuk dapat berkonsultasi dengan widyaiswara secara lebih profesional, fleksibel, dan efisien.
“Keunggulan dari aplikasi ini, widyaiswara yang terdaftar dikelompokkan berdasarkan bidang keahlian utamanya,” kata dia.
Menurut dia, pengguna juga dapat memilih untuk berkonsultasi dengan widyaiswara, sesuai dengan bidang keahliannya, pada waktu yang telah ditentukan.
“Aplikasi tersedia dalam platform smartphone Android dan iOS. Halo-WI juga sangat user-friendly,” terangnya.
Selain aplikasi Halo-WI, Ira juga mengirimkan inovasi media pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI), menggunakan Aplikasi D-ID AI Presenters.
Karya ini merupakan Bahan Ajar/Bahan Tayang berupa video tutorial singkat sebagai penunjang media pembelajaran dalam Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran berbasis AI.
Ketua Umum DPP APWI, Sugihardjo, dalam keterangannya menyebutkan bahwa Jambore Nasional Widyaiswara Ke-3 Tahun 2024 ini mengusung agenda penting seperti lomba inovasi dan kreativitas widyaiswara, serta pameran virtual karya widyaiswara.
Dengan tema Widyaiswara Bersatu dalam Penguatan Profesionalisme Melalui Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Insan Digital Menuju Indonesia Emas 2045, forum ini bertujuan memfasilitasi widyaiswara di seluruh Indonesia dan membangun kerja sama dengan asosiasi lainnya.
Jamnas yang dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) di Lembang, Bandung, pada 19 – 21 September 2024 ini, diikuti oleh 124 Widyaiswara sebagai pemrakarya yang melakukan unjuk karya dengan menampilkan inovasi dan kreativitas sebagai karya terbaiknya untuk mendukung dan mewujudkan pembangunan SDM Indonesia yang tangguh dan berkualitas. (HS-08)