HALO SEMARANG – Dampak banjir yang tak kunjung surut dan memasuki pekan kedua, terutama di Kecamatan Genuk, Pedurungan dan Gayamsari, membuat sejumlah relawan dan tenaga kesehatan yang bertugas kelelahan.
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengambil kebijakan dengan mengerahkan tenaga kesehatan dari Puskesmas yang tidak terdampak banjir untuk mengcover kesehatan warga, agar para relawan dan petugas medis yang sebelumnya bertugas bisa beristirahat.
“Saya tadi minta tenaga kesehatan dan Puskesmas yang tidak terdampak banjir untuk membatu, datang keliling di wilayah yang masih tergenang,” kata wali kota, Jumat (31/10/2025).
Dia mengakui banyak relawan, ataupun petugas kesehatan yang wilayahnya kebanjiran, saat ini mulai banyak yang tumbang, ada yang mulai sakit bahkan kecapaian. Hal itu wajar, menurutnya secara psikologis pasti akan terjadi, apalagi banjir tak kunjung surut.
“Jadi mereka bisa saling membantu, mereka yang bertugas di wilayah banjir mungkin capek, dan mulai sakit, jadi bisa istirahat dulu untuk recovery,” bebernya.
Sementara itu, data BPBD Kota Semarang menunjukan ketinggian banjir masih bervariasi. Misalnya di Terboyo Wetan masih sekitar 60 centimeter, Jalan Kaligawe juga masih tergenang, sama halnya di sebrang RSI ketinggalan masih diangka 60 centimeter.
Sementara ketinggian banjir di Kelurahan Trimulyo masih diangka 40 sampai 60 centimeter, dan akses warga masih menggunakan perahu karet. “Penyebabnya air sulit masuk ke laut, ini pompa terus dimaksimalkan, Pemkot juga terus mengirimkan bantuan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, minimal warga yang terdampak banjir bisa makan dan logistik yang dibutuhkan terpenuhi, termasuk kebutuhan air bersih, dan lainnya untuk warga yang masih mengungsi.
“Bantuan kita kirim terus, warga paling tidak bisa makan dan kebutuhan lainnya terpenuhi,” katanya.
Sedangkan, Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono memastikan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di wilayah Semarang masih terus dilakukan.
“Kegiatan operasi modifikasi cuaca masih berlangsung. Sudah masuk sortie ketiga,” katanya .
Ia menegaskan, pelaksanaan OMC yang masih berlangsung tidak bisa dianggap gagal, karena sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang berubah-ubah.
“Ini upaya dari udara untuk menahan hujan agar tidak turun. Jadi bukan gagal, tapi memang faktor cuacanya yang demikian,” jelasnya.
Endro memastikan, seluruh elemen pemerintah, baik kota, provinsi, maupun pusat, kini sedang fokus menangani banjir di kawasan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari. “Kami semua sedang konsentrasi penuh agar kondisi bisa segera tertangani,” ujarnya.(HS)


