HALO SPORT – Lin Jarvis, managing director Yamaha, akan meninggalkan jabatannya pada akhir musim 2024.
Meski demikian, Jarvis tak akan benar-benar meninggalkan Yamaha dan hingar-bingar MotoGP sepenuhnya.
Dia telah menangani proyek balapan Yamaha di MotoGP selama 25 tahun hingga sekarang.
Sosoknya melegenda karena turut menjadi lakon di balik perekrutan Valentino Rossi dari Honda ke Yamaha pada 2004.
Lin tak lama lagi bakal menepi dari kesibukan di paddock MotoGP.
Mulai tahun depan, pria asal Inggris itu memberikan jabatannya kepada Paolo Pavesio, mantan kepala marketing dan komunikasi Yamaha Eropa.
Pavesio juga sudah muncul di garasi tim Monster Energy Yamaha dan ikut memantau jalannya balapan.
Kehilangan manajer yang sudah menjabat selama dua dekade lebih, jelas akan menghadirkan perubahan bagi pabrikan asal Iwata, Jepang itu.
’’Ke depan saya akan tetap berusaha aktif. Saya berperan sebagai penasihat senior di Yamaha,’’ ungkap Jarvis seperti dilansir dari Crash.
Lin sering berperan dalam banyak keputusan krusial dan memiliki jaringan luas.
Selain soal Rossi, dia juga mampu meyakinkan Fabio Quartararo untuk bertahan dengan janji proyek pengembangan yang lebih serius.
Padahal, Quartararo nyaris membelot ke tim lain karena krisis performa yang dialami Yamaha.
Pengembangan motor diperkuat dengan kehadiran mantang perancang mesin Formula 1 (F1), Luca Marmorini, dan eks tangan kanan bos Ducati, Massimo Bartolini.
Dalam periode terakhir Jarvis sebagai direktur, Yamaha sukses meyakinkan tim satelit Ducati, Pramac, agar bergabung setelah melewati negosiasi yang alot.
Menurut dia, Yamaha sedang bergerak menuju jalan kesuksesan lagi. Yamaha juga ingin lebih serius dengan proyek di Moto2.
Bekerja sama dengan VR46, Yamaha berencana berkolaborasi dengan Pramac untuk menjaring talenta dari kelas menengah grand prix ini.
’’Yamaha sedang dalam proses yang sangat besar dengan banyak perubahan dan saya akan terus mendukung mereka,’’ tegas Jarvis.(HS)