HALO SEMARANG – Polri akan menggelar rekonstruksi, terkait tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (20/10/2022) depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, Sabtu (15/10/2022).
“Hari Kamis, tim juga akan melaksanakan rekonstruksi,” kata Kadiv Humas Polri, seperti dirilis Tribratanews.polri.go.id.
Jenderal Bintang Dua itu menjelaskan, rekonstruksi digelar untuk melihat secara lebih detail, peristiwa yang menyebabkan ratusan nyawa melayang itu. Termasuk, menghitung kembali jumlah tembakan gas air mata penyebab utama tragedi itu muncul.
“Berapa tembakan yang dilakukan, kemudian arah tembakan, kemudian perintah tembakan, jenis peluru yang digunakan, ini semua sekali lagi dalam rangka proses pembuktian,” kata mantan Kapolda Kalteng itu.
Seperti diketahui, sebelum kerusuhan terjadi, pertandingan Arema vs Persebaya berlangsung lancar. Namun setelah pertandingan berakhir sejumlah pendukung Arema merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.
Irjen Pol Nico Afinta yang kala itu masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, mengatakan petugas pengamanan kemudian berupaya mencegah para suporter turun ke lapangan dan mengejar pemain.
Semakin lama kekecewaan suporter makin kuat dan kemarahan tidak terkendali, karena disertai dengan lemparan benda-benda ke lapangan.
Guna meredakan kemarahan suporter, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter.
Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.
Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata. Kerusuhan yang terjadi di lapangan Kanjuruhan juga mengakibatkan dua kendaraan polisi dirusak, salah satunya dibakar. Penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.
Tidak saja terjadi di dalam, kerusuhan juga berimbas ke luar stadion. Total delapan kendaraan polisi dirusak. Para pemain Persebaya sempat tertahan hingga satu jam di kendaraan taktis milik polisi. Mobil rantis yang ditumpangi Persebaya juga dilempari suporter Arema. Akibat peristiwa itu lebih dari 100 orang menjadi korban. (HS-08)