in

Peringatan Hari Kanker Sedunia, Peraboi Semarang Gelar Webinar untuk Dokter Umum

Webinar Strategi Cerdas Dokter Umum Mengelola Tumor Padat yang digelar Peraboi Semarang, Sabtu (20/2/2021).

 

HALO SEMARANG – Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) Cabang Semarang mengadakan Webinar Strategi Cerdas Dokter Umum Mengelola Tumor Padat, Sabtu (20/2/2021).

Ketua Peraboi Cabang Semarang, dr Benny Issakh SpB SpB(K)Onk saat membuka acara mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Kanker Sedunia yang jatuh tiap tanggal 4 Februari.

Ketua Panitia dr William AL Pandeirot MH SpB SpB(K)Onk menambahkan acara tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dokter umum.

“Webinar ini diharapkan dapat mengingatkan kembali dan meningkatkan kemampuan dokter umum untuk mengelola tumor padat sesuai kompetensi yang dimiliki,” ujar pria yang juga berperan sebagai moderator.

Pada webinar tersebut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Tengah, dr Djoko Handojo SpB SpB(K)Onk MSiMed FINACS FICS menjelaskan, pentingnya hubungan dokter-pasien sebagai bagian keamanan pasien dalam pengelolaan tumor padat, bahkan kanker yang merupakan kompetensi subspesialis bedah onkologi.

Dia juga menyinggung tentang vaksinasi untuk pasien kanker.

“Peraboi telah mengupayakan rekomendasi vaksinasi untuk pasien kanker yang diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo MKes mengungkapkan, pasien kanker bisa mendapatkan vaksinasi.

Namun pelaksanaannya diminta untuk memperhatikan waktu yang tepat.

“Para penyintas atau penderita kanker memang lebih berisiko terkena infeksi Covid-19. Salah satu masalah yang dihadapi penderita kanker adalah gangguan sistem imun. Padahal, vaksinasi berkaitan dengan sistem imun. Respons imun itulah yang berperan dalam melawan virus,” ujar Yulianto.

Dia menegaskan, problem utama vaksinasi pada pasien kanker adalah pada efikasi, bukan efek samping. Vaksinasi menjadi kurang efektif pada saat kemoterapi intensif.

Pembicara lain diisi oleh Dokter Sub Spesialis Bedah Onkologi sebagai Anggota Peraboi Cabang Semarang yang bertugas di berbagai institusi.

Bahasan yang dikupas antara lain tentang sarcoma, struma, tumor kulit, dan kelenjar getah bening.

Sekretaris Panitia Acara, dr Edmond Rukmana Wikanta MSiMed SpB SpB(K)Onk FINACS FICS yang juga merupakan salah satu pembicara, menegaskan pentingnya peran dokter umum pada pasien struma (pembesaran tiroid).

“Dokter umum berperan penting mendiagnosis klinis struma dan mengarahkan pasien untuk mendapat pengelolaan yang tepat. Dokter umum juga berkompeten mengatasi gawat darurat gangguan fungsi tiroid,” terangnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan dan edukasi yang tepat agar pasien mengerti dan tidak takut bahkan bila perlu dilakukan operasi.

Dalam diskusi juga disebutkan, vaksin pada penderita tumor padat yang nantinya terdiagnosis ganas bahkan mendapat kemoterapi disesuaikan dengan kondisi pasien, yang mungkin saja tidak sama antara satu dengan yang lainnya.

Sehingga perlu adanya pendampingan dan evaluasi tersendiri dari dokter sub spesialis bedah onkologi.

Webinar tersebut diikuti lebih dari seribu peserta. Mereka tak hanya dari Kota Semarang atau Jawa Tengah, tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.(HS)

Dampak Banjir, Perjalanan KA Tujuan Gambir dan Pasar Senen Dibatalkan

Warga Berharap Kerusakan Jalan Dorang Jadi Perhatian Pemkot Semarang