in

Penanganan Lanjutan Longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, BBWS Tunggu Tim Teknis

Kementerian PU dan Hutama Karya menyalurkan bantuan untuk warga terdampak longsor di Desa Cibeunying, Cilacap. (Foto : pu.go.id)

 

HALO SEMARANG –  Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy, Kementerian Pekerjaan Umum, Roy Panagom Pardede mengatakan pihaknya masih menunggu hasil dari tim teknis dari Dit Bintek SDA, untuk merumuskan penanganan lanjutan yang paling aman dan efektif, terkait longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap.

“Setelah operasi SAR selesai, kami menunggu hasil dari tim teknis dari Dit Bintek SDA untuk merumuskan penanganan lanjutan yang paling aman dan efektif. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” kata Roy Panagom Pardede, seperti dirilis pu.go.id, pada Minggu (23/11/2025).

Sementara itu Menteri PU Dody Hanggodo, mengatakan sejak awal pihaknya berupaya memberikan dukungan, dalam penanganan darurat bencana tanah longsor tersebut.

Selain pengerahan alat berat untuk mendukung operasi pencarian korban dan pembersihan material, Kementerian PU juga memberikan bantuan sarana-prasarana dasar bagi warga yang mengungsi.

Sejak masa tanggap darurat ditetapkan, Kementerian PU melalui balai-balai teknis terdekat dengan lokasi bencana, telah mengerahkan 15 unit alat berat untuk mendukung proses pencarian dan evakuasi material longsoran.

Selain alat berat, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, juga menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi berupa 400 set selimut dan 380 unit kasur lipat.

Kemudian juga 4 toilet portable dan 2 Hidran Umum (HU) dari Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Jawa Barat.

Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan para warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor.

Sebelumnya saat meninjau ke lokasi bencana tanah longsor di Majenang, Cilacap pada Selasa (18/11/2025) lalu, Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan setelah pencarian korban selesai, yang tidak kalah penting adalah upaya mitigasi agar bencana longsor tidak kembali terjadi.

Berdasarkan temuan kondisi topografi di lokasi, terdapat cekungan alam di sisi atas lereng yang selama ini menampung aliran air hujan. Air yang merembes keluar kemudian melemahkan struktur tanah dan memicu longsoran.

“Ke depan, tugas kita adalah memastikan cekungan itu tidak lagi menahan air. Tidak harus kering 100%, tapi minimal air selalu teralirkan sehingga tidak memicu longsor baru,” jelas Menteri Dody. (HS-08)

Usulan Pemisahan Fungsi PGN dan Pengalihan Subsidi LPG Mengemuka

Dirayakan Sederhana, Ultah PSI yang Ke-11 Momentum Perkuat Soliditas Internal Partai