HALO KARANGANYAR – Sebanyak 12 mahasiswa dari kelompok 82 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret, menyumbangkan hasil kajian mereka terkait pengelolaan sampah, kepada pemerintah Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu.
Ketua kelompok 82 KKN UNS, Fernanda Rizky Prabowo mengatakan sumbangan hasil kajian tersebut, bertujuan sebagai bentuk komitmen dan kepedulian tim KKN, terhadap permasalahan sampah di Desa Nglebak.
Melalui pendekatan akademis dan solusi praktis, tim KKN UNS berusaha memberikan kontribusi nyata, untuk mengatasi masaslah lingkungan, yang telah lama meresahkan masyarakat.
Mahasiswa KKN mengawali proyek tersebut dengan melakukan wawancara terhadap setiap Kepala Dusun di Desa Nglebak.
Hasil wawancara tersebut menjadi dasar dari tim KKN untuk menyusun kajian ini dan memberikan rekomendasi terhadap pemerintah desa.
Dia mengatakan pula, bahwa kajian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Desa Nglebak dalam merumuskan dan membentuk kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2025.
Selama masa KKN mereka, tim UNS melakukan kajian mendalam mengenai permasalahan sampah di Desa Nglebak.
Kajian tersebut mencakup analisis metode pengelolaan saat ini, serta dampak lingkungan yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang tidak efektif.
Selain itu, tim juga melakukan wawancara kepada kepala dukuh untuk mendapatkan perspektif langsung mengenai tantangan dan kebutuhan mereka dalam pengelolaan sampah.
Kepala Desa Nglebak, Suparti menyambut positif inisiatif tim KKN UNS. “Kami sangat berterima kasih atas kontribusi yang diberikan oleh tim KKN UNS,” kata dia, seperti dirilis karanganyarkab.go.id.
Menurut dia, kajian akademis ini memberikan wawasan baru dan solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi masalah sampah di desa kami.
“Kami akan segera menyusun rencana aksi berdasarkan rekomendasi yang diberikan dan berharap ini dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan dan kesehatan,” kata dia.
Seiring dengan penutupan program KKN, tim UNS berharap bahwa langkah-langkah yang diusulkan dapat segera diadopsi dan diimplementasikan.
Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan Desa Nglebak dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah secara efektif dan berkelanjutan. (HS-08)
