HALO PEKALONGAN – Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan, Nanang Adi Susanto bersama Kasubsi Bimbingan Kegiatan, Eko Kurniawan, melaksanakan panen perdana telur ayam petelur, di area brandgang Rutan, baru-baru ini.
Panen tersebut menjadi simbol awal keberhasilan, dari kegiatan budi daya ayam petelur, yang telah dijalankan sekitar satu bulan terakhir.
Dari 15 ekor ayam petelur yang dibudidayakan, Rutan berhasil memanen 25 butir telur.
Ayam-ayam tersebut kini memasuki usia 18 bulan, yakni masa awal produktif untuk menghasilkan telur berkualitas.
Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan, Nanang menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian bagi warga binaan agar memiliki keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal setelah mereka selesai menjalani masa pidana.
“Budi daya ayam petelur ini kami arahkan agar WBP memiliki keterampilan beternak yang bermanfaat setelah bebas nanti. Selain untuk pemberdayaan, hasilnya juga dapat mendukung kebutuhan internal Rutan,” kata dia, seperti dirilis pekalongankota.go.id.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa, hasil panen telur nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan Bahan Makanan (BAMA) di dapur Rutan, sementara sebagian lainnya akan dipasarkan langsung kepada konsumen.
Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kemandirian, tanggung jawab, serta jiwa wirausaha di kalangan warga binaan.
Pihaknya menilai, kegiatan panen perdana tersebut menjadi momentum penting bagi jajaran Rutan Pekalongan untuk terus berinovasi dalam pembinaan.
“Hal ini dilakuka agar setiap warga binaan tidak hanya mendapatkan hukuman yang mendidik, tetapi juga peluang untuk bangkit dan berkontribusi positif setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Kasubsi Bimbingan Kegiatan, Eko Kurniawan, menambahkan bahwa, program budidaya ayam petelur ini juga menjadi bagian dari optimalisasi pemanfaatan lahan brandgang Rutan.
Selain peternakan, area tersebut juga dikembangkan untuk kegiatan pertanian dan perikanan, sehingga dapat menjadi sarana pembinaan produktif yang terpadu.
“Kami terus berupaya menjadikan setiap sudut Rutan lebih bermanfaat. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga nilai pendidikan kerja, kedisiplinan, dan tanggung jawab bagi warga binaan,” tutur Eko.
Program pembinaan kemandirian seperti ini, kata Eko, menjadi bentuk nyata dukungan Rutan Pekalongan terhadap program ketahanan pangan nasional, sekaligus mendukung visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam menciptakan lembaga pemasyarakatan yang produktif, mandiri, dan berdaya guna.
“Dengan hasil panen perdana yang menggembirakan ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan skala produksi serta menambah jumlah ayam petelur ke depan. Tidak hanya itu, warga binaan juga akan mendapatkan pelatihan lanjutan dalam manajemen pakan, sanitasi kandang, dan pengelolaan hasil ternak agar dapat menerapkan ilmu tersebut secara mandiri saat kembali ke masyarakat,” kata dia. (HS-08)


