HALO SEMARANG – Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) mendukung langkah Ketua Umum KNPI Harris Pertama untuk melawan rasisme.
Ketua Umum Gemaku, Kristan menilai langkah itu sudah tepat, dan ini bukan soal pribadi-pribadi, melainkan tentang perlawanan terhadap sikap dan perilaku rasisme. Ini murni soal rasisme, dan harus dilawan.
Menurut dia, perlawanan melalui langkah hukum adalah jalan yang tepat untuk menyelesaikan masalah rasisme. Ini bukan hal yang sepele, bahkan semua negara sepakat untuk menolak diskriminasi rasisme dalam bentuk apa pun.
‘’Kami sudah kenyang betul rasanya didiskriminasi rasis di negeri ini, maka dari itu kami berada pada garis terdepan melawan rasisme. Kami tak ingin ada seorang pun anak bangsa yang didiskriminasi rasis terlebih oleh bangsa sendiri,’’ ungkap Kristan.
Dia menambahkan perbedaan apa pun, terlebih perbedaan pemikiran, tak sepantasnya dilawan dengan perilaku rasisme. Kita semua sepakat menolak kekerasan dan rasisme dalam menyikapi setiap perbedaan yang ada.
Karena itu, hal semacam ini harus diselesaikan secara tuntas agar tidak terjadi kejadian berulang baik dengan subjek yang sama maupun berbeda. Gemaku pada posisi selalu menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia (HAM).
‘’Tindakan apa pun yang telah mencoreng kemanusiaan akan selalu kami kutuk. Kita semua anak-anak Indonesia yang harus tumbuh dalam kerangka keadilan sosial. Kami meminta aparat berwenang segera menindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku,’’ ujarnya.
Sikap Gemaku, lanjut Kristan, akan selalu memerangi rasisme bukan dengan rasisme, tetapi berjuang dengan solidaritas. Solidaritas adalah sebuah gerakan moral yang paling efektif dalam mendukung perjuangan melawan rasisme.
Rasisme sesungguhnya secara etika adalah sebuah sikap menghina Sang Pencipta, karena premisnya ketika kita menghina ciptaan-Nya maka kita telah menghina yang menciptakan dan sikap inilah salah satu musuh utama dari kemanusiaan.
Semua agama bahkan adalah pengawal dan garda terdepan untuk perjuangan melawan rasisme.
‘’Semoga momen ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua sebagai sesama anak bangsa untuk berhati-hati dalam lisan dan perilaku. Merawat kebhinekaan yang telah kita jaga sekian lama dengan pernyataan dan perilaku yang menyejukkan, bukan dengan provokasi yang bernada rasisme,’’ tegasnya.(HS)