in

Gunakan Kain Perca, Para Perajin Keset Karakter dari Karanganyar Ini Ubah Limbah Jadi Cuan

Keset karakter dari kain perca produksi perajin di Dukuh Gantiwarno RT 09 RW 12 Desa Mojokerto, Kedawung. (Foto : sragenkab.go.id)

 

HALO SRAGEN – Perca kain umumnya dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan berakhir di tempat sampah.

Namun bagi sejumlah warga Sragen di Dukuh Gantiwarno RT 09 RW 12 Desa Mojokerto, Kedawung ini, limbah tersebut ternyata bisa diolah menjadi produk kerajinan, yakni keset karakter yang mendatangkan cuan atau keuntungan.

Beragam motif mereka buat, agar keset antislip ini tak hanya memiliki nilai fungsi tetapi juga memiliki estetika karena motif dan bentuknya yang beragam, seperti bergambar kartun, buah, hewan, atau pesanan nama.

Di Dukuh Gantiwarno RT 09/RW 12 Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen terdapat 10-15 pengrajin keset perca, salah satunya Sri Sunarni (50).

Sri Sunarni menuturkan beragam keset karakter produksinya, dijual dengan harga bervariasi, tergantung pada kerumitan jahitan, permintaan ukuran, dan bentuk.

Ada yang meminta keset bertuliskan kitchen, welcome, karakter seperti keropi, doraemon, hello kitty, mobil, kucing, kaki, ikan, bola, semangka, jeruk dan lainnya.

“Saya mengawali usaha keset ini pasca terdampak Covid-19. Usaha keset ini saya labeli dengan merek “ShineDoormat” yang artinya keset kaki yang bersinar, dengan harapan usaha ini dapat semakin bersinar atau berjaya ke depannya,” kata dia, seperti dirilis sragenkab.go.id.

Dia mengaku memilih usaha ini, karena bisa diproduksi sendiri di rumah dan bahan baku perca mudah didapatkan dari sisa konveksi.

“Omset penjualan keset ini per minggunya bisa menghasilkan kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 350 ribu, dengan distribusi ke pedagang dan dijual sendiri di Car Free Day (CFD) Sragen,” jelasnya.

Selain itu, perempuan yang akrab dipanggil Sri ini juga menjelaskan terkait proses pembuatan keset dilakukan dengan bantuan mesin jahit dan alat pemotong kain untuk mempercepat produksi keset.

Bermodal ketekunan dan kreativitas ia dapat menghasilkan puluhan keset setiap minggunya.

Terkadang, ia juga merasa kewalahan untuk  memenuhi permintaan keset saat sedang ramai pesanan atau mendapat pesanan antar pulau sehingga ia membagi orderan pesanan ke pengrajin keset lain.

“Saya akan terus meningkatkan dan memperbanyak variasi bentuk dan pemilihan warna keset yang dapat menarik pelanggan. Selain menerima pesanan, saya juga  melayani pengiriman keset dengan sistem COD pada area sekitar Sragen, Solo, Karanganyar.” ungkapnya.

Untuk promosi keset perca ini, Sri mulai memasarkan kesetnya melalui media sosial Instagram @shinedoormat dan WhatsApp (081228185774). Melalui platform ini, diharapkan bisa memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan keset “ShineDoormat” lebih luas lagi. (HS-08)

Buntut Bentrok PP dan GRIB di Blora, Ketua Kedua Ormas Minta Maaf

Pimpin Apel Pagi Terakhir, Plt Kapolres Boyolali Pamit pada Jajaran