in

Dukung Pengembangan Ekraf, Agung BM Luncurkan Buku Keduanya “Menggerakkan Ekonomi Kreatif Kaum Muda”

Anggota DPRD Jateng, Agung Budi Margono saat meluncurkan buku "Menggerakkan Ekonomi Kreatif Kaum Muda" di salah satu rumah makan di Kota Semarang, Selasa (28/11/2023).

HALO SEMARANG – Politisi PKS dan juga anggota DPRD Jateng, Agung Budi Margono kembali meluncurkan buku “Menggerakkan Ekonomi Kreatif Kaum Muda” sebagai bentuk dukungan dirinya pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Ini merupakan buku kedua politisi yang dikenal dekat dengan anak muda di Kota Semarang, setelah sebelumnya pada tahun 2019 meluncurkan buku biografi berjudul “Menyeduh Masa Depan”.

Agung BM, sapaan akrabnya mengatakan, buku yang diluncurkan dengan penerbit Wonderful tersebut, berisi kisah dirinya dalam memperjuangkan anak muda dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah.

“Buku ini kami susun setidaknya karena lima alasan. Pertama, buku ini adalah janji politik kami saat Pemilu 2019, bahwa kami berjanji berjuang mewujudkan Semarang Youth Center sebagai pusat aktivitas anak-anak muda. Sebenarnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak aset yang bisa diakses oleh anak muda. Karena itu, kami sering berkoordinasi dengan Pemprov Jateng terkait realisasi Semarang Youth Center ini,” katanya dalam Ramah Tamah dan Peluncuran Buku di salah satu rumah makan di Kota Semarang, Selasa (28/11/2023).

Kedua, katanya, terkait isu keberpihakan terhadap anak muda dan perkembangan ekonomi kreatif (Ekraf). “Pemerintah pusat dan daerah saat ini memberikan perhatian serius terhadap Ekraf. Di pusat, ada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menangani Program-Program Ekonomi Kreatif, sedangkan pemerintah daerah sudah membentuk Komite Ekonomi Kreatif. Ada 17 subsektor yang cocok digeluti oleh anak-anak muda dan ini sesungguhnya menjawab isu global tentang kekhawatiran generasi Z dan milenial soal biaya hidup. Ekraf ini, tambahnya, bisa menjawab pemenuhan biaya hidup dengan cara meningkatkan penghasilan dan mengurangi angka pengangguran di tengah sempitnya peluang kerja yang konfensional,” katanya.

Ketiga, berkaitan Peraturan Daerah No 5 Tahun 2021 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah yang berhasil dikawal oleh dia dan jajaran DPRD Jateng. Harapannya Perda Ekraf bisa menguatkan politik kebijakan maupun politik anggaran yang berpihak pada ekonomi kreatif. Dikatakan, adanya Komite Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah diharapkan mampu menyinkronkan program-program lintas sektor yang berkait dengan ekonomi kreatif.

“Keempat, ini bagian langkah perjuangan kami pasca terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Alhamdulillah ketika konsen terhadap Ekraf dan anak muda, kami ditempatkan di Komisi C (Keuangan), diikuti keaktifan kami di lembaga-lembaga yang konsen terhadap ekraf dan anak muda. Seperti mendapat amanat di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng sebagai ketua Badan Ekonomi Syariah, di Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jateng sebagai Direktur Pusat Industri Halal, juga di MPW Pemuda Pancasila menjadi ketua Bidang Pendidikan, SDM, Seni Budaya dan Pariwisata,” paparnya.

Kelima, kata dia, di buku pertama berjudul “Menyeduh Masa Depan”, dirinya berikrar, “Anak muda jangan hanya dibicarakan, tapi harus diperjuangkan”. Nah di buku kedua ini, kata Agung BM, mempertegas komitmennya sebagai anggota parlemen atau politisi yang memiliki komitmen dan tidak sekadar menjadikan pemuda sebagai bahan perbincangan, tetapi juga menempuh langkah-langkah memperjuangkan.

“Karena itu di buku ini dikisahkan beberapa aktivitas yang konsen terhadap anak-anak muda. Semoga gagasan maupun cerita di buku ini bisa menjadi sebuah
catatan khusus perjalanan kami, sekaligus dokumentasi tanggung jawab kami kepada publik tentang apa saja yang dilakukan selama kami menjadi anggota DPRD Jateng,” katanya.

Dalam sesi diskusi, Agung BM juga menegaskan bahwa dirinya memilih media buku sebagai sarana menuangkan gagasan dan pemikirannya, karena ingin mengedukasi masyarakat akan pentingnya budaya literasi. Apalagi saat ini, di era serba digital, generasi muda lebih menyenangi media informasi yang bersifat visual, seperti Youtube dan Tik Tok.

“Kami ingin mengajak semua masyarakat dan pengambil kebijakan di pemerintahan, untuk memahami bahwa di era sekarang ekonomi kreatif sudah menjadi salah satu pilihan ruang untuk menjawab pemenuhan biaya hidup dengan cara meningkatkan penghasilan. Dan sektor ini harus mendapat dukungan dari pemerintah,” paparnya.(HS)

Jasa Raharja Raih Penghargaan Annual Report Award 2022

Hari Pertama Kampanye, TKD Prabowo-Gibran Jateng Bagikan 1.000 Paket Makanan Bergizi dan Susu Warga Semarang