in

Dewan Dorong Program Disdik Kota Semarang Bantu Siswa Kurang Mampu Melalui Orangtua Asuh

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo, baru-baru ini.

HALO SEMARANG – Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendukung upaya Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengurangi jumlah putus sekolah anak dengan program Gerbang Harapan (Gerakan Bersama Orang Tua Asuh untuk Pengembangan Masa Depan).

Menurut Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo, bahwa program ini sangat progresif karena bisa melanjutkan program serupa pada beberapa tahun lalu, yakni GN OTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) yang cukup memberikan dampak besar pada peningkatan partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan.

“Pada prinsipnya oke, dengan catatan harus tepat sasaran kepada yang berhak mendapat bantuan berdasarkan kondisi sosial ekonomi,” ujar Anang, Jumat (19/4/2024).

Dikatakan politisi Partai Golkar tersebut,
program ini bisa menjadi solusi aturan beasiswa bagi siswa tidak mampu yang kerap kali terkendala aturan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan kategorisasi kemiskinan ekstrem.

“Nah program Gerbang Harapan ini bisa mengatasi hal tersebut,” katanya.

“Kemudian kalau kita hanya mengandalkan beasiswa dari pemerintah, itu juga sebenarnya belum mengcover kebutuhan penunjang sekolah yang cukup mahal,” imbuhnya.

Karena berasal dari bantuan sukarela masyarakat, sehingga progrqm Gerbang Harapan bisa masuk dalam dana non budgeter yang fleksibel untuk digunakan masyarakat.

“Jadi saya pikir ini adalah program yang cukup bagus. Dan seandainya ada anak yang sudah mendapat bantuan pemerintah tapi belum mencukupi kebutuhan penunjang sekolah ya tetap harus mendapat bagian dalam program ini,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramushinto mengatakan, bahwa program Gerbang Harapan ini akan dilaunching pada 2 Mei mendatang.

“Program ini akan segera kami launching pada tanggal 2 Mei 2024,” ujarnya.

Bambang mengatakan, yang menjadi sorotan adalah kemampuan siswa untuk memenuhi kebutuhan penunjang sekolah seperti seragam, buku-buku, alat tulis, dan lain-lain.

“Karena mungkin sekolah di negeri itu Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) tidak bayar, tinggal kebutuhan penunjang tersebut yang perlu diperhatikan. Maka dari itu kami mengajak orang-orang yang mampu seperti pengusaha dan pejabat untuk ikut serta dalam program ini,” katanya.

Bambang menambahkan program ini bukan hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah negeri saja, namun siswa sekolah swasta juga boleh dibantu. Selanjutnya, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menyusun data siswa-siswi yang kurang mampu kemudian akan ditawarkan kepada masyarakat. (HS-06)

 

Respon Kelangkaan Gas LPG 3Kg, Mbak Ita Sidak Agen

Libur Lebaran 2024 Usai, Polisi Catat Arus Mudik ke Jateng naik 6,2 Persen