in

Capai Rp 824 Juta, Pendapatan Retribusi Parkir di Kendal Tahun 2023 Lampui Target

Kabid Lalu Lintas Dishub Kendal, Sofyan Efendi.

HALO KENDAL – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2023 melalui retribusi parkir melampaui target yang ditentukan Pemerintah Kabupaten Kendal. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kendal, Sofyan Efendi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (23/1/2024).

Dirinya membeberkan, realisasi parkir tercapai Rp 824.470.000 dari target retribusi parkir tahun 2023 sebesar Rp 720.180.000. Dengan rincian target, yaitu parkir umum atau parkir tepi jalan Rp 500.000.000 dan parkir khusus Rp 220.180.000.

“Realisasi parkir tepi jalan atau parkir umum melampaui target yang ditentukan, yakni mencapai hingga Rp 624.750.000. Namun untuk parkir khusus memang turun dari target Rp 220.180.000 realisasinya Rp 199.720.000. Karena kita hanya dua lokasi saja parkir khususnya, yaitu di Terminal Sukorejo dan Bahurekso,” beber Sofyan.

Dirinya juga menyebut, pada 2024, PAD dari sektor retribusi parkir ditarget sebesar Rp 850.000.000. Atau naik sekitar Rp 130.000.000 dari tahun sebelumnya.

“Kita akan berusaha karena tahun 2023 kita juga over. Dan yang akan kita kejar dan dinaikkan adalah parkir khusus. Karena pada tahun kemarin yang minus kan parkir khususnya. Jadi akan kita naikkan kontraknya. Kemudian yang parkir umum kita pacu jangan sampai turun,” tandas Sofyan.

Ia juga berharap, ke depan Pemkab Kendal dapat menerapkan pembayaran jasa parkir nontunai, yaitu cukup melakukan scan QRIS dari handphone, saat warga ingin membayar jasa parkir.

Selain itu, meski Dishub sempat berencana menerapkan parkir berlangganan pada tahun 2024, namun Sofyan mengaku hal tersebut masih sulit diterapkan di Kendal.

“Kita ingin berguru ke Semarang. Di Semarang itu parkir ada yang sudah pakai HP, kalau melalui digital itu kan jelas larinya ke Bank Jateng, misalnya dan langsung masuk kas daerah. Jadi transparan, juru parkirnya juga digaji oleh Pemda. Wacana ke depan seperti itu, dan sedang kita kaji,” pungkasnya.(HS)

Ratusan Nelayan di Semarang Tunda Melaut Imbas Gelombang Tinggi

Gedung Bersejarah di Kota Lama Semarang Roboh, Ini Tanggapan Pemkot Semarang