HALO KUDUS – Pemkab Kudus menyatakan siap mendukung program swasembada gula nasional 2028 melalui berbagai langkah penguatan produksi dan peningkatan kualitas budi daya.
Komitmen tersebut disampaikan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat mengikuti kegiatan Tanam Bersama dalam rangka Bongkar Ratoon dan Perluasan Area Tanam Tebu Tahun 2025 di area persawahan Gapoktan Bangunharjo, Desa Honggosoco, Jekulo, belum lama ini.
Bupati Kudus menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong peningkatan produksi tebu di Kabupaten Kudus, dengan memperluas area tanam, memperkuat riset, serta memaksimalkan pendampingan kepada petani.
“Kami optimistis produksi tebu di Kudus akan terus meningkat. Ke depan kita akan berkolaborasi dengan akademisi, agar produktivitas yang saat ini mencapai sekitar 70 ton per hektare dapat meningkat untuk memperkuat kontribusi daerah dalam mendukung swasembada gula 2028,” ujar Bupati.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto, mengapresiasi atas dukungan Pemkab Kudus dalam pengembangan tebu.
Pihaknya menegaskan bahwa pemerintah pusat terus mendorong hilirisasi tebu sebagai peluang besar meningkatkan ketahanan pangan nasional.
“Kami meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam memperkuat hilirisasi tebu. Indonesia memiliki peluang besar mencapai swasembada gula, mengingat konsumsi gula nasional mencapai 2,9 juta ton per tahun dan masih ada kekurangan sekitar 300 ribu ton. Sinergi seperti di Kudus ini sangat penting,” ungkap Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetiyo, memaparkan bahwa program bongkar ratoon dan perluasan lahan tebu menjadi langkah strategis meningkatkan produktivitas petani.
Tahun ini, Kabupaten Kudus melaksanakan bongkar ratoon seluas 247 hektare serta perluasan area tanam 21 hektare yang tersebar di tujuh kecamatan.
“Tahun ini petani menerima dukungan berupa bantuan benih serta fasilitas bongkar lahan untuk meningkatkan produktivitas. Langkah ini diharapkan mampu menambah pendapatan petani sekaligus memperkuat kontribusi Kudus dalam mencapai swasembada gula nasional,” jelas Didik.
Melalui program yang dijalankan tahun ini, Pemkab Kudus berharap ekosistem budidaya tebu semakin maju dan berdaya saing sehingga kontribusi daerah terhadap ketahanan gula nasional semakin kuat. (HS-08)


