HALO KENDAL – Banyak ide kreatif yang muncul dari berbagai kalangan di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.
Seperti halnya yang dilakukan Ibaningsih Suprapti, istri Kepala Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Dirinya melatih ibu-ibu di desanya untuk membuat dan meracik jamu herbal, guna membantu persoalan ekonomi keluarga di tengah pandemi corona.
Selain meracik jamu, dia juga mengajak warganya untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan palawija, khususnya tanaman yang bisa dijadikan jamu.
“Saya mengajak para perempuan Desa Trisobo, khususnya kelompok tani untuk mengisi waktu luang dengan budi daya tanaman ketahanan pangan dan empon-empon,” ungkapnya, Senin (28/9/2020).
Selain merawat sayuran hingga buah-buahan, Ibaningsih mencoba memberdayakan kelompok tani yang dia namakan Katalea itu untuk memanfaatkan empon-empon menjadi jamu tradisional.
“Kami sudah tanam berbagai tanaman untuk ketahanan pangan, ada sayuran, bumbu dapur, dan lain sebagainya. Juga ada beberapa tanaman seperti laos, jahe, kunir yang bisa dimanfaatkan untuk memproduksi jamu herbal,” terangnya.
Ibaningsih mengaku, mulai mengumpulkan perempuan yang ada di desanya untuk memanfaatkan empon-empon yang ada menjadi olahan minuman herbal.
Bersama belasan ibu-ibu lain, dirinya mencoba meramu jamu dari bahan dasar serai, kunir, jeruk nipis, kapulogo, jahe, jinten item hingga gula aren.
“Bahan-bahan tersebut murah meriah, karena banyak ditemukan di pekarangan warga. Setelah dibersihkan dan dipilah, kelompok kami meracik bahan menjadi jamu dengan alat sederhana,” jelasnya.
Dikatakan, Ibaningsih mengumpulkan kelompoknya setiap Minggu pagi.
Diawali kerja bakti dan senam bersama, kemudian para perempuan Desa Trisobo diajak untuk mengolah jamu secara massal.
“Jamu yang kami buat tersebut, kemudian kami bagikan cuma-cuma ke setiap warga sekitar, guna menambah imunitas warga Trisobo,” imbuhnya.
Ibaningsih juga mengaku, program kesehatan penambah imun ini terus berjalan setiap pekan dan kini sudah mulai ditiru warganya secara pribadi.
Termasuk ada yang kemudian memproduksi sendiri di rumah, untuk dijual sebagai produk jamu herbal. Hasil penjualan inilah yang diharapkan bisa membantu ekonomi keluarga di tengah pandemi corona.
“Dengan olahan jamu, yang murah meriah dari hasil dari tanam sendiri warga bisa memproduksi dan menjualnya. Dengan keterampilan yang sudah kami berikan. Kita juga kembangkan terus budi daya tanaman-tanaman untuk ketahanan pangan Desa Trisobo, serta mendukung program pemerintah dalam memerangi Covid-19,” ungkapnya lagi.
Sementara itu salah satu warga, Purbaningtyas mengaku antusias dengan program-program yang telah berjalan di desanya.
“Kami selaku warga selalu dukung program-program yang dicanangkan dari pemerintah desa. Tak terkecuali pembuatan jamu ini,” ujarnya.
Menurutnya, selain mengisi waktu luang dan menambah pengalaman serta kekompakan, juga saling bantu tetangga dan warga sekitar.
“Dengan berkumpul saja imun kita akan naik karena tidak merasa jenuh dan bergerak. Ditambah suplemen jamu, yang bisa mendukung daya tahan tubuh kita,” pungkasnya.(HS)