in

Aksi dan Kreasi Demi Prestasi, Damailah Suporter Indonesia

Suporter Persis Solo saat berkreasi dalam memberi dukungan di Piala Presiden 2022. (Foto: Gonang Susatio)

HALO SPORT – Laga kedua final turnamen pramusim Piala Presiden 2022 yang menarik dan menegangkan saat Arema FC menahan Borneo FC 0-0 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (17/7/2022). Arema FC sukses merengkuh trofi setelah menang agregat 1-0 karena pada final pertama menang satu gol. Sukses yang langsung disambut hangat oleh Aremania, suporter Arema FC yang datang ke Samarinda. Luar biasa.

Ya, luar biasa. Suporter tim lawan bisa menyambangi kandang Borneo FC di pertandingan krusial. Meski Aremania memiliki hubungan baik dengan pendukung Borneo FC, namun kedatangan mereka ke Samarinda menjadi sinyal keras bila suporter Indonesia kian dewasa.

Suporter Arema FC mendapat sambutan dan diterima dengan baik. Begitu pula pendukung Borneo FC yang menunjukkan sikap sportif meski tim kesayangan gagal menang di kandang. Borneo FC yang tampil ciamik di pertandingan semifinal saat menyingkirkan PSS Sleman pun harus puas menjadi runner up di Piala Presiden 2022.

Ada kedewasaan dan kematangan bersikap sehingga suporter tak identik dengan keributan saat kedatangan suporter tim lawan. Mereka hanya berseteru dengan adu aksi dan kreasi di stadion.

Selanjutnya, suporter tetap menjalin persahabatan dan damai seperti diperlihatkan pemain dari kedua tim yang berada di arena. Mereka bermusuhan selama 90 menit ditambah injury time demi meraih kemenangan. Saat peluit akhir berbunyi, pemain saling berpelukan dan menyapa. Entah itu pemain asing atau lokal. Selalu ada canda dan tawa di antara mereka di tengah lapangan sambil menuju bench masing-masing. Mereka langsung lupa dengan ketegangan dan permusuhan saat bertanding.

Tagline “Demi Indonesia Jaya, Damailah Suporter Indonesia” dari Solo saat Pasoepati (suporter Persis Solo), Slemania (suporter PSS) dan Panser Biru maupun Snex (suporter PSIS) berkumpul mencanangkan persatuan dan kekompakan demi perdamaian suporter. Pertemuan di Solo seperti menjadi starting point pergerakan suporter saat bisa kembali ke stadion untuk memberi dukungan kepada tim kesayangan.

Pertemuan itu sesungguhnya juga menguatkan keharmonisan hubungan mereka sehingga suporter bisa datang ke Solo. Pasalnya, Persis bergabung dengan PSS dan PSIS di penyisihan Grup A Piala Presiden 2022. Apalagi, suporter PSS dan PSIS kemudian ‘kulonuwun’ ke Pasoepati sebelum datang ke Solo .

Meski hubungan suporter dari tiga klub Joglosemar (Daerah Istimewa Yogyakarta/Sleman-Solo-Semarang) sesungguhnya cukup akrab, namun tidak dipungkiri bila di antara mereka pernah terjadi gesekan. Ada sejarah permusuhan yang kemudian berdamai. Suporter menggaungkan ‘Solo-Semarang-Sleman, Penak Seduluran.’ Dan, perdamaian itu menjadikan pertandingan Grup A di Stadion Manahan, kian sejuk meski persaingan di arena memang panas.

Antusias Suporter Luar Biasa

Gema dari Solo dengan seruan Damailah Suporter Indonesia benar-benar terwujud. Di Manahan, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS), suporter PSS beradu kreasi dengan Pasoepati dan kelompok suporter lain dari Persis saat kedua tim berlaga di pembukaan Piala Presiden.

Suporter pun bisa lebih total dalam memberi dukungan kepada tim. Saat tidak ada ketakutan atau perasaan waswas karena berada di kandang lawan, maka kreativitas mereka kian total. Penonton tidak hanya disuguhi pertandingan yang ketat dan panas tetapi juga aksi suporter di tribun.

Begitu pula saat Pasoepati beradu kreasi dengan Panser Biru dan Snex meski mereka akhirnya ‘berduka’ karena Persis kalah 1-2 dari PSIS. Bagaimana dengan PSIS saat melawan PSS? Manahan tetap semarak dengan aksi dan kreasi suporter.

“Antusias suporter sungguh luar biasa. Saya menyaksikan bagaimana mereka memberi dukungan kepada tim. Saya melihat sendiri di Sleman, Solo maupun Semarang dan di berbagai tempat pertandingan Piala Presiden. Sungguh luar biasa melihat antusias mereka,” ucap Sudjarno, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menjadi operator turnamen Piala Presiden dan liga.

Kehadiran suporter lawan menjadi fenomena yang menarik dan secara perlahan membantu mengikis sikap permusuhan di antara pendukung. Suporter tuan rumah pun bakal kian terbuka dengan kehadiran mereka. Kedewasaan pun diperlihatkan suporter saat tim mereka bertemu lawan dengan suporter yang kurang akur. Bila hubungan dua suporter masih diwarnai ketegangan, mereka pun memilih untuk tidak datang saat tim melakoni away ke markas rival.

Tak heran bila pendukung Borneo FC tetap bisa datang ke Maguwoharjo saat tim menghadapi PSS. Meski hanya berjumlah puluhan saja, mereka tetap aman-aman saja di tengah lautan suporter PSS. Mereka pun tak terusik saat bersorak menyambut kemenangan 2-0 Borneo FC atas PSS.

Peristiwa di Maguwoharjo memang hal kecil, tetapi bisa memberi pengaruh bagaimana hubungan akrab antarsuporter bisa terjalin dengan baik. Saat laga final, Borneo FC pun ‘membalas’ kebaikan Slemania dan BCS saat menyambut suprter dari tim lain, Aremania, di final kedua di Samarinda.

Test Case Pertandingan

Turnamen pramusim Piala Presiden 2022 memang menjadi test case pertandingan sepak bola yang menghadirkan penonton (suporter). Kerinduan suporter menyaksikan secara langsung dan memberi dukungan terhadap tim kebanggaan akhirnya tuntas setelah mereka mendapat izin bisa datang ke stadion.

“Ini jadi uji coba kita. Kalau berhasil, selanjutnya kegiatan sepak bola baik itu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 akan dihadiri penonton juga,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Sebelumnya, suporter hanya bisa mendukung tim di layar televisi. Saat kompetisi musim 2021/2022, sepak bola memang tanpa penonton. Pandemi Covid-19 menjadikan PSSI menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sehingga pertandingan liga tak bisa disaksikan langsung oleh suporter. Bahkan aktivitas nonton bareng yang sudah pasti menghadirkan kerumunan penonton dan marak digelar di kafe-kafe pada tahun-tahun sebelumnya pun tak mendapat izin.

Pengawasan sangat ketat karena pandemi belum melandai. Namun PSSI tetap berupaya menggulirkan kompetisi. Meski berulang kali menemui kegagalan karena tak kunjung mendapat izin, PSSI akhirnya bisa melaksanakan kompetisi dengan syarat yang memang ketat.

Pertandingan harus tanpa penonton dan mereka yang masuk stadion, termasuk pers yang meliput kompetisi, harus menjalani swab. Saat duduk, mereka pun harus menjaga jarak. Peringatan keras diberikan kepada siapa saja yang tidak mengenakan masker.

Memasuki musim 2022/2023, pandemi memang belum berakhir dan kemudian menjadi endemi. Namun aktivitas dan kegiatan sudah berjalan normal meski masyarakat tetap harus waspada dan tidak lengah. Apalagi kasus Covid-19 kembali muncul meski tak seheboh tahun-tahun sebelumnya.

Saat Piala Presiden 2022 bergulir sebagai turnamen pramusim klub Liga 1, PSSI membuat gebrakan dengan mengizinkan penonton datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan. Dan sudah pasti, suporter kembali beraksi dan berkreasi dalam memberi dukungan terhadap tim kesayangan.

Ada kewaspadaan saat Piala Presiden kembali menghadirkan suporter. Namun tanpa mengurangi kehati-hatian terhadap pandemi sudah saatnya penonton bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman dan aman. Dokter Alfan Nur Asyhar yang menjadi Satgas Covid Liga 1 musim 2021/2022 menyatakan pertandingan sepak bola sesungguhnya sudah bisa disaksikan penonton.

“Berdasarkan pengalaman di Liga 1 musim 2021/2022, ada kepatuhan untuk mengikuti prokes. Jadi kompetisi musim berikutnya sudah bisa menghadirkan penonton. Kita memang agak terlambat dibandingkan liga di negara lain yang sudah ada penonton,” ucap Alfan yang pernah bertugas sebagai dokter klub PSIS Semarang dan tim nasional U-19.

Piala Presiden memang menjadi test case saat suporter sudah diizinkan datang ke stadion. Suporter pun antusias karena kerinduan mendukung tim kesayangan bakal tuntas saat mereka kembali berada di tribun untuk menyanyikan chant.

“Namun protokol kesehatan tetap harus dijaga karena kita masih dalam suasana pandemi Covid-19,” kata Menpora mengingatkan.

Piala Presiden 2022 berjalan lancar dan aman dengan kehadiran suporter. Ini menjadi sinyal bagus saat kompetisi Liga 1 bergulir kembali. Suporter pun bakal menunjukkan totalitas dalam mendukung tim kesayangan.(HS)

Meski Kalah, Gaya Permainan Agripina Prima di Ajang DPRD Kendal Cup Mampu Memukau Penonton

Dua Pengedar Sabu-sabu Diringkus Satres Narkoba Polres Kendal