HALO SEMARANG – Lalu lintas di jalan alternatif, yakni ruas Jalan Subali Raya tembus menuju Simpang Hanoman Semarang kondisinya padat.
Hal itu dampak dari pengalihan arus lalu lintas kendaraan, karena ada penutupan Jalan Siliwangi imbas pengeprasan ruas jalan tersebut yang diberlakukan sejak Senin, 24 Agustus 2020.
Dari pantauan di lapangan, ratusan kendaraan mengantre untuk bisa melalui Jalan Subali Raya. Saat jam-jam sibuk, jumlah kendaraan yang melintas di jalur tersebut semakin tinggi dan terjadi antrean panjang.
Dari kategori jalan yang dilalui kendaraan ini, memang tidak seluas jalan akses jalan utama Siliwangi yang ditutup. Sementara jumlah kendaraan yang melintas mencapai ribuan kendaraan per harinya.
“Apalagi banyak truk yang nekat masuk ke Jalan Subali Raya. Padahal jalannya sudah sempit, jadi tambah macet. Seharusnya, petugas mengarahkan kendaraan ini bisa masuk tol,” ujar Gunawan, salah satu pengendara motor yang melintas.
Sebenarnya ada jalan pintas atau alternatif lainnya untuk dilalui pengendara yang akan menuju Simpang Hanoman, dengan melewati gang-gang kampung di Kelurahan Krapyak.
Terutama untuk kendaraan roda dua. Tapi gang-gang kampung ikut diportal warga. Seperti gang Julungwangi I , Mandasia II, III dan gang lainnya.
“Terpaksa sekarang tidak bisa lewat gang kampung, akses juga ikut ditutup warga,” katanya.
Untuk mengantisipasi kemacetan di ruas Jalan Subali Raya, Dishub Kota Semarang telah memberlakukan ruas jalan Subali hanya satu arah selama 24 jam.
Selain itu, melarang warga sekitar untuk memarkir kendaraan di tepi jalan serta mematikan sementara traffic light di perempatan Jalan Gatot Subroto.(HS)