HALO TEMANGGUNG – Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menyampaikan Pemkab akan memperluas TPA Sanggrahan, di Kecamatan Kranggan, yang sudah overload.
Untuk mengatasi masalah itu, Pemkab Temanggung melakukan perluasan kawasan TPA, yakni di zona lima dan zona enam, dengan luas 2,6 hektare.
“Rencananya tahun ini di TPA Sanggrahan akan dibangun tempat pembuangan sampah terpadu dengan menelan biaya lebih dari Rp 44 miliar bersumber APBN, dan dilaksanakan pada 2023 dan 2024,” kata dia, seperti dirilis temanggungkab.go.id, Selasa (21/3/2023).
Menurut dia, pembangunan di zona lima dan enam tidak akan menggunakan konsep TPA lagi, melainkan tempat pengolahan sampah terpadu reduce, reuse, recycle (TPST3R).
“Jadi yang dibangun adalah pengolahan sampahnya,” imbuhnya.
Ia mengatakan, sejak tahun 2019 Kabupaten Temanggung juga telah mencanangkan Gerakan Bebas Sampah.
Guna mendukung program tersebut, Pemkab juga membentuk Dewan Persampahan, yang terdiri atas akademisi, tokoh agama, aktivis pemuda, pengusaha, serta pendidik.
“Mereka bertugas mengevaluasi, memonitor, memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada pemerintah, DPRD, organisasi kemasyarakatan, instansi pendidikan, serta perusahaan-perusahaan, bahkan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Temanggung,” katanya.
Melalui Gerakan Bebas Sampah tersebut, pemerintah juga berusaha menyadarkan masyarakat, untuk membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan hidup di Kabupaten Temanggung semakin bersih.
Saat Gerakan Bebas Sampah itu dicetuskan, produksi sampah yang masuk ke TPA baru sekitar 60 ton perhari.
Namun kini seiring berjalannya waktu, produksi sampah yang masuk ke TPA meningkat menjadi 120-130 ton per hari, sehingga fasilitas tersebut akhirnya overload.
Maka dari itu, diperlukan pula upaya bersama untuk mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi.
Maka dari itu dia memberi apresiasi kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Makmur Mandiri Desa Badran, Kecamatan Kranggan, bersama Pengurus Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa), yang telah ikut melakukan pengelolaan sampah.
Dia juga mengapresiasi BUMDes Makmur Mandiri Desa Badran, bersama Pengurus Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa), yang menggelar Seminar Training of Trainer (ToT) Pendampingan Strategi Olah Sampah Integral Terkorelasi Ekonomi Sirkular, di Balai Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Selasa (21/2/2023).
“Saya, atas nama Dinas Lingkungan Hidup memberikan apresiasi kepada teman-teman Perbanusa dan teman-teman semuanya yang hadir untuk bersama-sama sinergi menyelesaikan permasalahan sampah. Nantinya, sampah bukan sebagai sampah saja, tetapi sampah sebagai nilai-nilai ekonomi,” kata dia, dalam seminar yang mengundang pemateri Peneliti Ahli Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Balitbangda Bekasi Jawa Barat, Dede Abdul Halim.
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ripto Susilo, dalam sambutannya mewakili Bupati, menyampaikan bahwa sampah merupakan permasalahan setiap rumah tangga dan semua orang.
Sehingga sampah seharusnya menjadi tanggung jawab semua orang.
Ia berharap, dengan adanya seminar bagi penggiat lingkungan yang hadir, dapat bermanfaat untuk mengelola sampah menjadi sumber ekonomi.
“Kami pribadi terlibat di dalam pengelolaan sampah bersama Pak Pardi, Ketua Perbanusa,” kata dia.
Waktu itu muncul program Masyarakat Unggul Sejahtera melalui Tani Pekarangan Konservasi Lahan dan Desa Bebas Sampah (Mustika Desa).
“Di Temanggung, sudah ada Dewan Sampah, yang terdiri atas 12 orang. Seluruhnya tokoh masyarakat. Tidak ada yang berlatar belakang birokrat. Waktu itu konsep kami sederhana, bagaimana membuat sampah menjadi sumber ekonomi. Nanti akan dijelaskan oleh pemateri yang ekspert di bidang persampahan,” kata dia. (HS-08)
