HALO SEMARANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat tak hanya mengirimkan relawan, melainkan juga bantuan logistik untuk mendukung membantu warga terdampak bencana di tiga provinsi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Barang bantuan diberangkatkan baru-baru ini menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU), bersama dengan bantuan dari Presiden dan Kementerian Kesehatan.
Bantuan yang diberangkatkan meliputi 350 unit peralatan kebersihan (hygiene kit), 350 buah selimut, 1.500 buah sarung, 150 box peralatan bayi (baby kit), 150 unit terpal, 1.500 buah kelambu, 750 lembar pakaian, 750 pakaian dalam, dan 1.500 baju daster.
Seluruh bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak banjir di berbagai lokasi.
Pengiriman bantuan difokuskan pada tiga titik utama, yaitu Lhokseumawe (Aceh), Tapanuli Tengah (Sumatera Utara), dan Padang (Sumatera Barat).
Dari titik-titik ini, bantuan akan didistribusikan lebih lanjut ke wilayah terdampak sesuai kebutuhan di lapangan.
Sekretaris Jenderal PMI, AM Fachir, seperti dirilis laman resmi organisasi kemanusiaan itu, pmi.or.id, menyampaikan bahwa PMI terus mengupayakan percepatan bantuan, termasuk jika harus mengutamakan pengadaan barang secara lokal.
“Semua mekanisme yang cepat dan efektif kami prioritaskan agar bantuan dapat segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam operasi logistik ini, PMI menjadi salah satu unsur yang bertugas di Sekretariat Klaster Nasional Logistik, yang berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Selain di tingkat nasional, PMI di tiga provinsi terdampak juga akan dilibatkan secara aktif dalam Gudang Klaster Logistik Daerah.
Klaster ini bertugas untuk melakukan koordinasi, menyusun laporan, serta menyesuaikan berbagai jenis bantuan yang masuk, baik dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun lembaga lainnya, agar sesuai dengan kebutuhan yang muncul di lapangan.
Melalui dukungan logistik yang terkoordinasi ini, PMI berharap bantuan dapat tersalurkan secara cepat, tepat, dan menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.
Evakuasi
Sebelumnya, para Relawan PMI Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, mengevakuasi warga di Jorong Subarang Aia, Nagari Kampuang Tangah, Kecamatan Palembayan, Sabtu (29/11/2025) lalu, setelah banjir dan longsor melanda wilayah tersebut.
Bencana ini menyebabkan sejumlah warga mengalami luka serius serta memutus akses jalan menuju permukiman.
Sebanyak delapan warga dengan kondisi luka berat, harus dirujuk ke RSUD Lubuk Basung di Kabupaten Agam.
Proses rujukan dilakukan menggunakan helikopter Basarnas, karena seluruh akses jalan darat menuju Kecamatan Palembayan masih terputus oleh longsor dan material banjir.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik sekaligus Kepala Markas PMI Agam, Ade Alfani, menyebutkan kondisi korban membutuhkan penanganan cepat.
“Sebagian pasien mengalami cedera berat seperti patah tulang dan robek pada bagian belakang kepala dekat telinga. Dengan kondisi akses yang terputus total, rujukan udara menjadi satu-satunya cara agar mereka segera mendapatkan penanganan medis,” ujar Ade Alfani.
Helikopter dijadwalkan mendarat di Gor Lubuk Basung, sebelum pasien dipindahkan ke ambulans PMI dan dibawa menuju RSUD Lubuk Basung untuk perawatan lanjutan.
Kebutuhan Mendesak
Selain evakuasi medis, warga di Nagari Kampuang Tangah juga membutuhkan bantuan darurat, seperti obat-obatan, makanan siap santap, perlengkapan ibu hamil, kebutuhan anak-anak dan balita, dan penerangan, mengingat listrik di beberapa titik masih padam.
Relawan PMI bersama aparat gabungan terus berupaya menyalurkan bantuan melalui jalur yang memungkinkan. (HS-08)


