in

Jembatan Kayu Wungkalan di Kendal Mendesak Diperbaiki, Warga dan Netizen Ramai Suarakan Harapan

Kondisi jembatan Kayu Dusun Wungkalan Desa Sukodadi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal yang butuh perbaikan, Minggu (30/11/2025).

HALO KENDAL – Jembatan penghubung antara Dusun Wungkalan dan Dusun Tepungsari di Desa Sukodadi, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, kini menjadi sorotan. Jembatan yang melintas di atas Sungai Kalipupu itu membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah karena kondisinya kian memprihatinkan.

Meski struktur utama jembatan sudah menggunakan besi dan beton, lantai jembatan masih berupa papan kayu. Kondisi ini membuat jembatan hanya dapat dilalui pejalan kaki, pesepeda, dan sepeda motor. Itu pun harus ekstra hati-hati, karena beberapa bagian kayu mulai tampak aus dimakan usia.

Padahal, jembatan ini merupakan akses utama warga Dusun Wungkalan menuju Balai Desa Sukodadi dan pusat aktivitas masyarakat lainnya.

Tak dapat dipungkiri, Jembatan Kayu Wungkalan memiliki pesona alam tersendiri. Dari atas jembatan, pengunjung dapat menikmati panorama pegunungan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung, serta siluet Curug Lawe yang tampak anggun dari kejauhan.

Namun belakangan, perhatian publik justru terfokus pada kondisi jembatan yang dinilai tak layak. Beberapa Youtuber mengunggah potret dan video jembatan tersebut. Salah satunya, akun gondronglabanannew4443, menyindir minimnya perhatian pemerintah.

“Kalau lihat perayaan ulang tahun kabupaten atau Jawa Tengah, mewah banget. Masak bangun jembatan begini saja nggak mampu,” ujarnya dalam video yang kemudian ramai dikomentari warganet.

Unggahan itu pun dibanjiri komentar bernada harapan dan kritik, seperti “Semoga jembatan segera dibangun,” serta “Pemkab dan Pemprov harus turun tangan.”

Warga Dusun Wungkalan pun berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah. Selain rawan bagi pengguna, bagian abutmen jembatan sisi timur kini sudah tergerus aliran Sungai Kalipupu dan dikhawatirkan melemahkan struktur penyangga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal, Sudaryanto, yang meninjau jembatan pada Minggu (30/11/2025), membenarkan bahwa perbaikan abutmen menjadi prioritas.

“Abutmen jembatan sisi timur sudah mendesak untuk diperbaiki karena tergerus aliran sungai. Mudah-mudahan bisa dianggarkan melalui BTT atau Biaya Tidak Terduga,” jelasnya.

Ia mengatakan, jembatan tersebut memiliki lebar sekitar 1,5 meter dengan panjang 25–30 meter. Kondisi ini membuat kendaraan roda dua yang berpapasan harus saling bergantian untuk melintas.

Kini warga menanti realisasi perbaikan jembatan, agar akses utama mereka kembali aman dan layak digunakan. Pemerintah daerah pun diharapkan segera mengambil langkah cepat, mengingat jembatan tersebut bukan hanya urat nadi aktivitas, tetapi juga simbol harapan masyarakat pedesaan yang ingin mendapatkan infrastruktur layak.(HS)

Perkuat Penanganan Darurat Bencana Hari Kedua di Sumut, Polri Kirim 4.459 Kilogram Logistik

Kejuaraan Catur Open Nasional “Percasi Kendal Cup Ke-VI” Dibuka, 160 Atlet Berlaga