,
HALO SALATIGA – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga melibatkan sekolah dasar (SD) di wilayahnya, dalam program ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, melalui Gerakan Menanam Cabai Rawit dan Padi di tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kota Salatiga.
Peluncuran program dilakukan Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, ditandai dengan penyerahan secara simbolis 1.700 bibit cabai, kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga untuk didistribusikan ke seluruh SD.
Acara penyerahan yang diprakarsai oleh Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) ini, dilaksanakan di halaman Dinas Pendidikan, Senin (24/11/2025), dihadiri oleh Kepala Dispangtan dan Kepala Disdik beserta perwakilan guru SD penerima bibit cabai.
Pada kegiatan tersebut, Robby menyerahkan bibit cabai secara simbolis kepada perwakilan guru dari tiga sekolah, yaitu Puji (SD Kutowinangun 1), Jumanti (SD Dukuh 5), dan Siti Zakiyah (SD Salatiga 3).
Dalam sambutannya, Robby menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Salatiga, untuk mengendalikan inflasi dengan fokus pada komoditas yang paling berpengaruh, yaitu cabai rawit.
“Pada kesempatan ini, saya memulai program dalam rangka mengendalikan inflasi melalui ketahanan pangan. Ini adalah Gerakan Menanam Cabai Rawit dengan langkah awal setiap murid SD di Salatiga menanam dua tanaman. Bisa dibayangkan, bila semuanya tumbuh dan panen bersamaan, berapa ton cabai rawit yang dihasilkan Kota Salatiga,” ujar Robby.
Ia menambahkan bahwa hasil panen cabai rawit nantinya tidak hanya dapat dikonsumsi, tetapi juga dapat disalurkan ke koperasi kelurahan, sehingga menjadi komoditas surplus bagi Kota Salatiga.
Selain cabai rawit, Robby juga memperkenalkan pilot project penanaman padi sebagai upaya mewujudkan swasembada beras.
“Ke depannya, setiap rumah kami imbau menanam minimal tiga pot padi. Masing-masing pot dapat menghasilkan sekitar 250 gram beras. Jadi walaupun Salatiga tidak memiliki sawah atau lahan luas, kita tetap bisa mewujudkan ketahanan pangan dan menuju swasembada beras,” jelasnya.
Melalui inovasi ini, sekolah dasar di Salatiga diharapkan dapat menjadi sekolah penghasil rawit dan beras, sehingga tetap produktif meskipun memiliki keterbatasan lahan.
“Kenapa rawit? Karena dalam pengalaman, penurunan inflasi sangat dipengaruhi oleh cabai rawit. Semoga upaya kita dalam ketahanan pangan rawit dan padi sebagai pengendali inflasi mendapat berkah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Kota Salatiga semakin sejahtera,” tutup Robby. (HS-08)


