in ,

Dianggarkan Rp 10,5 M dari APBD, Dewan Dorong Pembangunan Relokasi SMPN 16 Segera Terealisasi

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo.

HALO SEMARANG – DPRD Kota Semarang menyoroti rencana pembangunan SMP Negeri 16 Semarang pada tahun 2023 oleh Pemerintah Kota Semarang. Sekolah di wilayah Kecamatan Ngaliyan ini sebelumnya terkena proyek tol Semarang-Batang sehingga harus direlokasi.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, pihaknya mendorong agar pembangunan SMP segera terealisasi di lahan pengganti hasil tukar guling untuk relokasi dengan Jasa Marga.

“Lahan relokasi pembangunan SMPN 16 sudah dimulai sejak Desember 2022. Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 12,9 miliar,” terangnya, Jumat (3/2/2023).

Namun pembangunan SMP 16 yang dibiayai dari APBD Kota Semarang hingga saat ini belum dilakukan. Alokasi aggaran dari APBD untuk relokasi SMP 16 sebesar Rp 10,5 miliar.

“Yang dari APBD (untuk pembangunan sekolah) katanya masih menunggu proses lelang,” imbuhnya.

Pihak DPRD Kota Semarang, kata Anang, akan terus mengawal dan memantau perkembangan pembangunan SMPN 16 Semarang.

“Kami berharap pembangunan gedung relokasi SMPN 16 segera terealisasi agar hak-hak masyarakat, khususnya keluarga besar dan civitas akademika SMPN 16 terpenuhi,” pungkas politikus Partai Golkar itu.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, saat ini proses rencana pembangunan sekolah baru pematangan lahan. Lokasi SMPN 16 masih berada di wilayah Kecamatan Ngaliyan. Adapun luasan lahan sekitar dua hektare.

“Tanah pengganti baru dapat tahun kemarin. Lokasinya berada di sebelah Pizza Hut Ngaliyan,” jelas Suwarto.

Suwarto menjelaskan, anggaran pembangunan SMPN 16 di lokasi yang baru berasal dari dua sumber dana yakni dari APBN dan APBD. Hanya saja, besaran anggaran belum dapat disebutkan karena Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) belum masuk.

Karena berasal dari dua sumber anggaran, menurutnya lelang pun dilakukan masing-masing. Sebagian fasilitas sekolah akan dibangun oleh Jasa Marga menggunakan APBN. Sebagian lagi akan dibangun oleh Pemerintah Kota Semarang menggunakan APBD.

Namun demikian, dia memastikan, spesifikasi pembangunan sama karena mengacu pada Detail Engineering Design (DED) yang sudah direncanakan.

“Yang jelas antara yang dibangun pakai APBD dan APBN lokalnya beda, tapi sama-sama membangun kelas. Spesifikasinya mengacu pada DED. Nantinya, luasan tiap kelas berapa meter tidak akan ada perbedaan,” paparnya.

Dia berharap, pembangunan bisa rampung tahun ini, sehingga siswa bisa berpindah dari sekolah lama ke bangunan yang baru. Setelah kegiatan belajar mengajar pindah lokasi, lahan yang tersisa di SMPN 16 yang lama rencananya akan dibangun untuk exit tol Semarang-Batang. (HS-06)

Ganjar Adaptasi Konsep Go Green di Perencanaan Pembangunan Jateng 2023

Keluh Kesah Driver Ojol saat Dapat Orderan ke Lokasi Banjir di Semarang