HALO KENDAL – Sebagai salah satu wujud syukur pada Tuhan YME dan upaya melestarikan tradisi leluhur, petani Desa Bulak, Kecamatan Rowosari menggelar Tingkeb Tandur di pinggir areal persawahan.
Tingkeb Tandur digelar petani saat tanaman padi sedang berbunga (mabul), baru-baru ini. Acara Tingkeb Tandur didahului dengan tahlil dan doa bersama dipimpin kiai setempat.
Setelah didoakan, aneka makanan yang dibawa para petani dinikmati bersama-sama di lokasi.
Puluhan petani berbaur satu sama lain untuk menikmati hidangan bersama. Suasana kekeluargaan sangat terlihat di acara ini. Baik perempuan maupun laki-laki tak sungkan untuk berbagi makanan yang disediakan maupun yang dibawa dari rumah.
Saat ditemui, Kades Bulak, Kecamatan Rowosari, Zaenal Alimin mengatakan, Tingkeb Tandur yang dilaksanakan merupakan salah satu tradisi yang masih dijalankan para petani.
Para petani berharap dengan dilaksanakan Tingkeb Tandur, hasil padi melimpah dengan harga tinggi.
“Selain itu kami mohon pada Allah agar tanaman padi dijauhkan dari segala penyakit atau hama,” jelas Zaenal di Desa Bulak, Rowosari, Senin (31/8/2020).
Zaenal mengaku antusiasme warga untuk mengikuti tradisi ini cukup tinggi. Para petani dengan sukarela membawa aneka makanan untuk dimakan bersama. Ada yang membawa nasi megono, nasi kluban, telor asin, kerupuk, dan minuman jahe.
“Kami berharap tradisi ini masih tetap dilestarikan di masa mendatang. Sejak adanya Tingkeb Tandur serangan tikus di wilayahnya makin sedikit,” ungkapnya.
Salah satu petani, Busroni mengungkapkan, tradisi Tingkeb Tandur diprakarsai pemdes pada periode pertama yakni 2013. Sebelumnya tradisi ini jarang digelar.
“Kami berharap para petani tetap meneruskan tradisi ini di masa datang. Selamatan atau sedekah juga sangat dianjurkan ajaran agama karena bisa menolak musibah,” tukasnya.(HS)
