in

Wamenparekraf Tekankan Tiga Hal Penting dalam Memajukan Desa Wisata

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, memberikan sambutan dalam acara "The 4th Kampoeng Kreasi 2023", di Royal Plaza Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/6/2023). (Foto : kemenparekraf.go.id)

 

HALO SEMARANG – Pengelola desa wisata harus menyiapkan secara matang, tiga hal untuk mengembangkan dan memajukkan desa wisata. Tujuan dari pengembangan itu, adalah untuk meningkatkan length of stay (lama tinggal) dan jumlah belanja wisatawan, sehingga kesejahteraan masyarakat ikut meningkat.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo, dalam “The 4th Kampoeng Kreasi 2023”, di Royal Plaza Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/6/2023).

Tiga hal yang dimaksud oleh Angela, pertama, desa wisata harus diposisikan sebagai destinasi.

Desa ini dikembangkan sebagai tujuan wisata yang bisa dikunjungi, sekaligus memberikan fasilitas bagi tamu untuk tinggal atau bermalam, serta mengenal lebih dalam mengenai adat istiadat masyarakat setempat.

Tujuan wisata seperti ini, menurut Angela seperti di Desa Wisata Wae Rebo, di Nusa Tenggara Timur.

Untuk sampai ke desa itu, wisatawan harus menempuh empat hingga enam jam perjalanan darat dan dua jam pendakian. Walaupun demikian. Tantangan itu tidak menurunkan ketertarikan wisatawan untuk berkunjung.

Wisatawan juga dapat merasakan, dan melihat langsung adat-istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat desa hingga kini.

Menurut Angela, tidak sedikit pula wisatawan yang bermalam di “Mbaru Niang”, yaitu rumah adat Desa Wae Rebo berbentuk kerucut.

“Ini namanya desa wisata yang memang menjadi destinasi. Tidak semua bisa begini. Memang harus ada keunikkan tersendiri dari desa tersebut, yang bisa menjadi top of mind ,yang tidak ditemukan di manapun,” kata Angela, seperti dirilis kemenparekraf.go.id.

Poin kedua, menurut Angela, adalah desa wisata yang menghadirkan beragam aktivitas ekonomi kreatif.

Dia pun memberi tempat seperti ini adalah Desa Giriloyo, Yogyakarta, yang lebih dikenal sebagai kampung batik.

Menurut dia, di tempat ini tersedia aktivitas membatik yang memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.

“Saya kemarin ke Desa Giriloyo di Yogyakarta, nah itu desa batik. Kita belajar membatik di sana. Waktu itu saya cuma beberapa jam jadi hasil karya saya masih berantakan. Tapi saya yakin kalau kita beberapa hari di sana itu langsung kita bisa mempraktikkan dan kita bisa bawa pulang karyanya, kita bisa pakai batiknya,” kata Wamenparekraf.

Dan ketiga adalah desa wisata sebagai pemasok rantai pariwisata. Desa wisata yang mengedepankan agrowisata sebagai daya tarik utama bisa mengambil peran tersebut untuk menjalin kerja sama dengan industri hotel dan restoran untuk memenuhi kebutuhan mulai dari telur, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga produk camilan UMKM.

“Dan ini adalah peluang yang bagus. Desa wisata kita yakini bisa menciptakan lapangan kerja dan kita harapkan muda-mudi desa ini tetap tinggal di desa, berkarya dan membangun desa. Oleh karena itu, kita harus berikan banyak potensi dan kesempatan baru bagi generasi muda untuk tetap berkarya di desa, dan mengembangkan desa,” ujarnya.

Di samping itu, yang menjadi tantangan desa sebagai pemasok rantai pariwisata adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas.

Artinya pengelola desa wisata harus memiliki kemampuan mempertahankan kualitas yang telah dibangun, dan mampu memenuhi kebutuhan pelaku industri hotel ataupun restoran.

“Bagimana di kelembagaannya itu kita bisa pastikan ada standar tertentu yang bisa terjaga. Jadi memang butuh penyalur, perlu ada suatu konsep yang bisa memastikan kualitas dan kuantitasnya terjaga,” ujar Angela.

Hadir mendampingi Wamenparekraf, Deputi Bidang Industri Dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; dan Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh. (HS-08)

Kunjungi Pusat Oleh-oleh di Surabaya, Wamenparekraf Santap Sambal “Bu Rudy”

Ini Penyebab Kebakaran yang Akibatkan Dua Rumah Habis Terbakar di Sendangdawung Kendal