in

Wakil Ketua DPRD Jateng: Perlu Ada Strategi Untuk Antisipasi Ledakan Arus Mudik

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko.

HALO SEMARANG – Dibukanya kesempatan mudik di Idul Fitri 1443 H oleh pemerintah, diprediksi akan berpengaruh pada peningkatan jumlah pemudik yang datang atau melintas di wilayah Jawa Tengah. Jajaran DPRD Jateng pun meminta Pemprov Jateng bersama instansi terkait segera mempersiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi ledakan arus mudik yang bakal masuk di wilayah Jateng, sebagai upaya mencegah terjadinya kemacaten arus kendaraan pemudik jelang Lebaran 2022.

Apalagi berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, akan ada sekitar 23,5 juta pemudik tujuan ke Jawa Tengah dan kurang lebih 13 juta orang akan melintasi wilayah Jawa Tengah.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan, beberapa strategi perlu diterapkan untuk mengantisipasi ledakan arus pemudik yang masuk ke wilayah Jateng. Hal itu karena selama dua tahun terakhir, warga dilarang untuk mudik saat moment Lebaran. Sehingga tahun ini, dengan dibukanya kesempatan mudik, diprediksi akan ada “ledakan” jumlah pemudik.

“Tahun ini pemerintah sudah kembali mengizinkan masyarakat untuk bisa mudik Lebaran, seiring dengan turunnya angka Covid-19 di Tanah Air, sehingga diperkirakan arus mudik bakal meningkat tajam,” ujar Heri Pudyatmoko, Kamis (14/4/2022).

Dia juga memprediksi angkutan mudik kali ini akan mengalami lonjakan yang sangat tinggi. Bahkan beberapa kalangan ada yang menyebutnya sebagai ‘bom’ mudik.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra itu berharap, agar Pemprov Jateng bersama instansi terkait mengantisipasi lonjakan pemudik, karena Jateng selama ini merupakan daerah tujuan mudik terbesar.

“Penanganan kerusakan jalan dan peningkatan layanan pengguna jalan tol di Rest Area di antaranya area komersial untuk UMKM, toilet bersih, prasarana yang ramah disabilitas, fasilitas ibadah, dan penataan harus dijamin aman,” tutur Heri.

Menurutnya, rencana operasi yang melibatkan berbagai instansi terkait perlu disiapkan, termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melalui program Jogo Tonggo perlu dimaksimalkan lagi. Sehingga masyarakat yang melakukan mudik akan terdata di Posko Jogo Tonggo di desa/kelurahan masing-masing.

Dia menambahkan, di Posko-Posko Jogo Tonggo diharapkan juga ada sosialisasi kepada masyarakat yang ada anggota keluarga datang dari mudik. Sehingga keluarga di rumah juga dapat mengantisipasi potensi penularan Covid-19 dengan melakukan vaksin ketiga terlebih dahulu. Ini sekaligus sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19

Pemprov Jateng, tutur Heri, perlu menyiapkan beberapa strategi bersama stakeholder, sebagai upaya untuk mengantisipasi jalur transportasi, karena arus mudik 2022 diperkirakan volumenya akan lebih besar dibanding moment yang sama dua tahun terakhir.

“Jadi antisipasi kita tidak hanya 23,5 juta orang, tetapi juga sekitar 13 juta pemudik yang melintas di Jawa Tengah. Ini perlu kesiapsiagaan semua pihak, dan butuh koordinasi bersama. Karena nanti perpindahan manusia dari satu titik ke titik lain harus ada koordinasi dan sinergi dengan yang lain,” ujarnya.

Menurut Heri, koordinasi lintas sektoral, baik dengan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kota, Polri, TNI dan instansi yang terlibat segera dilakukan yang diharapkan saat arus mudik berlangsung dapat berjalan baik.

Tidak kalah penting, penyiapan jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan serta antisipasi mobilitas manusia di tempat-tempat wisata. Hal ini terkait dengan adanya libur cuti bersama yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, prediksi jumlah pemudik yang akan masuk Jawa Tengah (Jateng) tahun ini bertambah. Dinas Perhubungan di Jawa Tengah pun bersiap melakukan antisipasi kepadatan di Jalan Raya karena tol akan diberlakukan one way saat puncak arus mudik.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro mengatakan, dalam data survei Kementerian Perhubungan terbaru disebutkan 23,5 juta pemudik yang masuk Jawa Tengah di masa mudik nanti.

“Ini dari survei terakhir, total kemungkinan pemudik yang masuk Jateng ada 23,5 juta orang. Kemarin kan awalnya 21,3 juta,” kata Henggar dalam konferensi persnya via Zoom, Semarang, Selasa (12/4/2022).

Dari hasil survei juga disampaikan pemudik dengan mobil pribadi diprediksi masih mendominasi yaitu 26,8 persen. Kemudian sepeda motor 18,7 persen, bus 16,3 persen, pesawat 12,1 persen, kereta api 9 persen, kapal 1,4 persen, dan lainnya 15,7 persen.

“Jadi yang naik motor masih cukup tinggi yaitu 18,7 persen,” ujarnya.(Advetorial-HS)

Garap Potensi Wisata, Demak Pernah Jadi Pusat Perdagangan Asia

Prakiraan Cuaca Semarang Dan Sekitarnya, Jumat (15/4/2022)