in

Usai Dilantik Jadi Wali Kota Semarang, Ita Fokus Tangani Banjir dan Stunting

Hevearita Gunaryanti Rahayu menemui warga di Balai Kota Semarang usai resmi dilantik sebagai Wali Kota Semarang.

HALO SEMARANG – Hevearita Gunaryanti Rahayu resmi dilantik sebagai Wali Kota Semarang sisa masa jabatan tahun 2021-2026 menggantikan Hendrar Prihadi yang ditunjuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP) pada Oktober 2022.

Mbak Ita sapaan akrabnya, secara sah dilantik menjadi orang nomor satu di Kota Semarang oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (30/1/2023).

Kemudian dalam pelantikan ini juga dihadiri oleh Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmati. Usai pelantikan ini Mbak Ita punya fokus melanjutkan berbagai program yang sudah pernah berjalan dan menyelesaikan berbagai pekerjaan seperti masalah stunting dan banjir.

“Tentunya akan tetap melanjutkan program yang ada, ini kan sebenarnya lebih sifatnya mengesahkan saja. Ini akan menjadi tugas atau amanah yang mesti harus dilakukan,” katanya.

Selain itu, Mbak Ita diberi pesan dari Megawati terkait stunting dan ketahanan pangan serta sektor pertanian. Dirinya diminta terkait masalah anak-anak stunting harus dilakukan pendekatan dengan psikolog dan pendampingan lainnya.

“Sehingga ini menjadi tugas, selain tadi PR (pekerjaan rumah) yang disampaikan oleh Gubernur, salah satunya terkait dengan rob, kemiskinan, tentu ini adalah satu program yang harus dilaksanakan hari ini. Hari ini pelantikan, besok harus gaspol,” jelasnya.

Salah satu solusi yang harus dilakukan adalah bagaimana Pemkot Semarang melakukan pembebasan lahan yang tahapannya harus dilakukan. Kedua, masalah pengentasan kemiskinan, walaupun Kota Semarang tidak ada yang ekstrem namun tetap berusaha menjalankan program penurunan kemiskinan.

Terakhir, Mbak Ita juga berjanji kepada Megawati Soekarnoputri untuk stunting di Kota Semarang menjadi nol persen. “Artinya tadi Bu Mega menyampaikan, selain anak-anak yang stunting, ibu-ibu hamil dilakukan intervensi sehingga tidak akan ada lagi anak stunting, kalau anak stuntingnya habis tapi ibunya harus dilakukan penanganan sehingga tidak ada lagi anak stunting. Ini PR saya supaya di 2023 bisa zero stunting,” imbuhnya.(HS)

 

Beredar Berita Hoaks Adanya Rencana Penculikan Anak Diduga di Kendal, Dinas Pendidikan Ambil Langkah Antisipasi

Hadiri Puncak HUT Satpam ke-42, Ini Pesan Kapolda Jateng