in

UPGRIS Gelar Wisuda Ke-68 Secara Daring dan Luring

Rektor UPGRIS, Dr Muhdi, MHum memindahkan tali toga wisudawan ke-68 di Gedung Balairung UPGRIS, Rabu (17/2/2021).

 

HALO SEMARANG – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kembali menggelar wisuda dengan memadukan sistem daring dan luring terbatas. Hal itu dilakukan karena kini wabah virus corona masih merebak.

Setelah sempat tertunda beberapa waktu lalu terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), akhirnya wisuda dapat kembali diselenggarakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

“Sekalipun karena masih dalam suasana pandemi korona (Covid-19), terlebih dua bulan terakhir ini diberlakukan PPKM dan saat ini PPKM Mikro, maka harus diselenggarakan dengan cara khusus yaitu online/virtual. Di mana para wisudawan dan keluarga harus mengikuti wisuda dari rumah/kediaman masing-masing,” kata Rektor UPGRIS, Dr Muhdi, MHum saat memberikan pidato terhadap wisudawan, Rabu (17/2/2021).

Kepada wisudawan Muhdi menekankan, bahwa selesainya masa studi kali ini adalah bagian kecil dari anugerah dan keberuntungan yang diperoleh wisudawan. Tidak hanya itu, kehadiran wisudawan di tengah masyarakat merupakan warna baru dan memberikan makna kebaikan.

Terlebih lulusan UPGRIS memiliki jiwa-jiwa terdidik melalui pembentukan sikap kepribadian panjang selama menempuh bangku kuliah.

“Para wisudawan, kalian adalah sekelompok kecil yang memperoleh anugerah dan keberuntungan dari generasi seusia kalian, karena hanya 31% yang dapat menikmati bangku kuliah dan lulus. Sehingga kalian disebut sebagai kelompok elit. Kami yakin, kehadiran saudara di tengah masyarakat akan memberikan makna/manfaat demi tumbuhnya sejuta kebajikan di tengah-tengah masyarakat. Karena kalian adalah jiwa-jiwa terdidik, yang terlahir melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembentukan sikap kepribadian yang panjang di UPGRIS ini,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Muhdi juga berpesan kepada wisudawan, bahwa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah cukup, keterampilan lain juga dibutuhkan pada abad 21 ini.

“Para wisudawan saya ingatkan, di abad 21 ini penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak cukup, karena dunia kerja justru lebih menuntut soft skills seperti inisiatif, kreativitas, inovasi, adaptasi, kerja sama, pengambilan keputusan, komunikasi, dan disiplin. Yang itu akan abadi, tidak pernah tergerus oleh zaman, dan dibutuhkan kapanpun,” pesan Muhdi.

Di akhir pidatonya, Muhdi menyampaikan kepada para wisudawan, pihaknya akan terus mendukung kesuksesan wisudawan untuk terus berjuang terjun di kehidupan masyarakat. Serta berkontribusi ikut memberikan inovasi. Terlebih, harapnya, menjadi alumni UPGRIS adalah suatu kebanggaan.

“Kami akan terus berdoa untuk kesuksesan kalian, dan akan terus membangun kampus UPGRIS dengan melakukan inovasi. Sehingga saudara bangga mengaku menjadi alumni Universitas PGRI Semarang. Selamat berjuang, semoga Allah SWT senantiasa membimbing, dan member kekuatan kepada kita,” pungkasnya.

Pada wisuda Sarjana, Pascasarjana, dan Pendidikan Profesi Guru yang ke-68, UPGRIS mewisuda sebanyak 1184 mahasiswa. Wisuda kali ini diselenggarakan selama dua hari, sebanyak 535 mahasiswa pada hari ini Rabu (17/2/2021), kemudian besok Kamis (18/2/2021) sebanyak 649 mahasiswa.(HS)

Berjubel, Ganjar Minta Lokasi Pengungsian Ditambah dan Disekat

Putus Kesenjangan antara Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja, SMKN 6 Semarang Jalin Kerja Sama Dengan Kadin