in

Uniknya Soto Bathok 86 Cangkiran, Patut Dicoba Pemburu Kuliner Enak

Sajian Soto Bathok, Cangkiran, Kecamatan Mijen, Semarang.

 

HALO SEMARANG – Wilayah Cangkiran tidak hanya terkenal dengan kawasan yang sejuk yang ada di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, tetapi juga terkenal dengan kawasan yang kaya akan tempat kuliner enak dan unik.

Salah satunya adalah sebuah warung atau kedai modern yang diberi nama “Soto Bathok 86”, yang berada di Jalan Raya Cangkiran No 21 Semarang, atau sebelah selatan terminal Cangkiran arah ke Boja, Kendal.

Soto ini terbilang unik, karena disajikan dengan mangkuk dari tempurung kelapa. Keunikan sajian ini juga lebih lengkap dengan tersedianya lauk lengkap, seperti gorengan, sate telur puyuh, sate usus, dan lainnya.

Menurut owner, Arie, dengan hadirnya Soto Bathok 86 ini, dirinya berharap bisa menjadi tempat makan yang memberikan kualitas makanan enak, dengan harga yang terjangkau.

“Harga Soto Bathok di tempat kami murah, cuma Rp 5.000 semangkuk. Selain itu, kami juga menyediakan aneka jajanan dan minuman yang harganya sangat terjangkau,” ujarnya kepada halosemarang.id, Minggu (6/6/2021).

Kenapa dinamai Soto Bathok, kata Arie, karena tempat atau wadah untuk penyajian soto di kedainya dengan menggunakan bathok atau tempurung kelapa.

“Kalau wadah mangkok kan sudah biasa dan banyak dijumpai. Tapi kalau dengan bathok atau tempurung kelapa kesannya unik dan ada filosofinya,” terangnya.

Menurut Arie, ada filosofi dalam hidup yang bisa diambil dari kelapa. Tempurung kelapa yang dipecah, menggambarkan bahwa manusia tidak bisa hanya berdiam diri di tempat yang nyaman.

“Ada kalanya kita akan dipaksa keluar dari zona nyaman. Dan kita harus siap setelah keluar dari zona nyaman tersebut,” kata Arie yang juga pernah bekerja di salah satu media dan event orgainizer.

Kemudian kelapa yang dicungkil dari tempurungnya merupakan gambaran berpisah dari zona nyaman yang ada.

“Kita akan menghadapi berbagai cobaan hidup yang lain dengan gambaran kelapa yang diparut sampai berbentuk lembut,” ujarnya.

Kalaupun berhasil melewati satu cobaan, akan datang cobaan yang lain lagi. Dan cobaan yang lain itu digambarkan dengan kelapa yang sudah lembut tadi diperas untuk diambil santannya.

“Setelah itu santan masih harus direbus bersama bahan-bahan yang telah disiapkan. Akhirnya menjadi makanan yang nikmat, membawa manfaat dan disukai banyak orang,” imbuh Arie.

Selain usaha soto, dirinya juga membuka kedai angkringan yang dinamakan Angkringan 86 Maknyus, saat sore sampai malam hari.

“Kalau Soto Bathok kami buka pukul 08.00 sampai sore. Kemudian kami sambung dengan warung angkringan sampai malam hari. Pokoknya asiklah buat nongkrong,” ujarnya.(HS)

Cegah Penyebaran Covid-19, Iptu Suparlan Dampingi Hajatan Warga

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Kendal Gelar Bersih-Bersih Pantai