in

Udinus Ciptakan Dashi, Alat untuk Memantau Kesuburan Tanaman Hidroponik

Manager lab IoT Hydroponic sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Udinus, Heru Agus Santoso, Ph.D bersama dengan tim menjelaskan terkait alat Dashi.

 

HALO SEMARANG – Program Studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan alat Dinus Automatic System of Hydroponic Based IoT (Dashi). Alat tersebut berfungsi sebagai pemantau dan secara otomatis akan memberikan keterangan terkait kesuburan tanaman hidroponik.

Alat tersebut digagas oleh Manager lab IoT Hydroponic sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Udinus, Heru Agus Santoso, Ph.D bersama dengan tim.

Dashi sendiri berbasis Internet of Things (IoT), yang merupakan sebuah konsep, di mana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia, ataupun dari manusia ke perangkat komputer.

Dashi dapat memantau berbagai hal seperti kelembapan, temperature ruangan, kadar PH air, kepadatan air dan bahkan mampu secara otomatis menambahkan air. Jika air di dalam bak penampungan berkurang atau di bawah batas yang telah ditetapkan.

Dalam sesi wawancara, Manager lab IoT Hydroponic, Heru agus Santoso, PhD mengatakan, bahwa pengembangan alat Dashi bertujuan sebagai penerapan industri 4.0 ke dalaman dunia pertanian. Menurutnya alat tersebut nantinya akan sangat memudahkan para petani hidroponik dalam memantau tanamannya secara jarak jauh, serta pemberian air, pengaturan suhu dan sebagainya dapat dilihat secara terukur melalui website.

“Pilar dari industri 4.0 yang telah dipublikasikan secara luas yakni IoT, internet, cloud dan Artificial Intelligence. Kami memasukkan seluruh pilar tersebut di dalam teknologi Dashi ini. Seperti AI terlihat pada penerapan kamera pemantau kesuburan tanaman dan cloud terlihat pada teknologi penyimpanannya,” ujar Heru saat memberikan keterangannya mengenai Dashi.

Dalam pembuatannya alat bernama ‘Dashi’ menggunakan beberapa komponen sensor. Sensor Ultrasonic HC-SR04 digunakan untuk mengukur ketinggian air, TDS Meter untuk mengukur nutrisi tanaman, LM35 digunakan untuk mengukur suhu, Arduino Uno sebagai microcontroller dan pengunaan wifi module menggunakan ESP8266. Selain itu, penggunaan kamera secara realtime juga dilakukan untuk melihat perkembangan dari tanaman hidroponik.

Heru juga menjelaskan dalam proses kerjanya, di dalam alat Dashi terdapat berbagai sensor untuk mengetahui kualitas air, tanaman, dan lingkungan sekitarnya. Dalam prosesnya, sensor ultrasonic HC-SR04 akan berada di atas bak untuk membaca tinggi rendahnya air di dalam bak penyimpanan.

Ada pula sensor yang berada di dalam air yaitu sensor suhu menggunakan LM35, larutan nutrisi menggunakan TDS meter, dan PH air menggunakan PH meter.

“Setelah itu, semua data dari sensor akan masuk ke Arduino Uno kemudian ESP8266 WIFI modul akan mengirimkan semua data ke basis data MYSQL dan akan ditampilkan oleh website yang telah disediakan,” jelasnya menjelaskan cara kerja alat Dashi.

Alat yang merupakan karya Udinus yang telah dirancang pada September 2018 silam, juga telah dipesan oleh perusahaan yang ada di Indonesia. Uji coba juga dilakukan di daerah Bandungan, di mana tempat tersebut memiliki suhu yang relatif lebih dingin dibandingkan Kota Semarang.(HS)

Pemkot dan KONI Siap Dukung Penuh Kompetisi Trampolin di Gravity Indoor Trampoline Park Semarang

Pameran Dirgantara dan Alutsista Penerbad di Semarang akan Pamerkan Heli Apache dan Fennec Terbaru