in

Ubah Sampah Jadi Briket, TPST Kota Tegal Akan Operasikan Mesin Predator

Mesin predator sampah di PT Barata Kota Tegal, setelah dirakit akan ditempatkan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mintaragen. (Foto : Tegalkota.go.id

 

HALO TEGAL – Upaya untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar, Kota Tegal mendatangkan mesin “predator sampah”.

Dengan alat ini, sampah yang semula tak berguna, diubah menjadi briket untuk bahan bakar.

“Mesin predator sampah ini, baru datang dan akan dirakit. Setelah itu akan diimplementasikan di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Mintaragen,” kata Wakil Walikota Tegal M Jumadi ST MM, seperti dirilis Tegalkota.go.id, Kamis (11/12).

Saat melihat kedatangan mesin predator sampah di PT Barata Kota Tegal, Rabu (9/12), Jumadi mengatakan bahwa mesin ini bisa menjadi bagian dari solusi bagi Pemkot Tegal untuk mengatasi masalah sampah di wilayahnya.

Mesin ini, nantinya akan “menelan” 70 sampai 80 persen sampah plastik dan organik, untuk kemudian diubah menjadi briket.

“Mesin predator sampah bisa mewujudkan circular economy,” tutur Jumadi.

Dengan adanya mesin predator sampah ini Jumadi berharap 250 ton sampah perhari di Kota Tegal mudah-mudahan bisa diserap untuk dijadikan briket.

Perlu diketahui, briket adalah sebuah blok bahan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.

Briket sampah ini, nantinya tentu juga akan memiliki nilai ekonomi. Sebuah analisis ekonomi yang dilakukan Amir Marasabessy, Lilik Zulaihah, Nurfajriah dari Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, menunjukkan bahwa produksi briket seperti ini cukup menguntungkan.

Menurut analisis biaya dari ketiga ahli, yang disampaikan dalam laman download.garuda.ristekdikti.go.id tersebut, didapatkan harga pokok  produksi  briket sampah Rp 2.975. Jika dengan  margin  50%, maka  harga  jual  briket  yang  dapat  ditawarkan  kepada konsumen adalah Rp 4.500. Jika penggunaan bahan bakar dari briket sampah dapat digalakkan, maka akan memberikan keuntungan bagi pelestarian lingkungan, sekaligus peningkatan ekonomi. (HS-08)

Ombak Tinggi, Warga Tambaklorok Makin Was-Was

Suko Mardiono Penjabat Sekda Kabupaten Semarang