
HALO SEMARANG – Kabar baik secara beruntun diinformasikan oleh Pemerintah Kota Semarang terkait kesembuhan pasien positif virus corona atau Covid-19. Terbaru, 10 pasien positif Covid-19 yang berada pada empat rumah sakit rujukan di Ibu Kota Jawa Tengah ini dinyatakan sembuh, Rabu (8/4/2020).
Kepastian kesembuhan kesepuluh pasien tersebut sendiri dipastikan dalam dua tahap, 3 pasien dinyatakan sembuh pada pagi hari, kemudian menyusul 7 pasien juga akhirnya dinyatakan sembuh pada sore harinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menjelaskan, sepuluh pasien yang dinyatatakan sembuh itu terdiri dari 1 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang (RST), 2 pasien di Rumah Sakit Tugurejo, 3 pasien di Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK), dan 4 pasien Rumah Saki St Elisabeth.
“Rabu ada 3 pasien positif yang sembuh dari RST, RS Tugurejo, dan RSDK. Kemudian sore harinya kami mendapatkan data kembali untuk menyatakan 7 pasien yang sembuh. Jadi total ada 10 pasien Covid-19 yang sembuh hari Rabu (8/4/2020),” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang tersebut.
Dengan penambahan 10 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh oleh Dinas Kesehatan Kota Semarnag tersebut, berarti hingga saat ini telah ada 17 pasien positif virus corona yang dinyatakan sembuh. Kesembuham sejumlah pasien positif Covid-19 di Kota Semarang ini tentu saja menjadi sebuah tren positif penanganan virus tersebut.
Pasalnya bila dihitung, kesembuhan 17 pasien positif di Kota Semarang itu secara beruntun diumumkan dalam kurun waktu 8 hari, sejak Pemerintah Kota Semarang pertama kali mengumumkan adanya pasien sembuh di RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN).
Apalagi di sisi lain pada saat ini juga tercatat ada 21 dari 54 pasien positif Covid-19 dirawat dalam perbaikan klinis, yang berarti 21 pasien tersebut tinggal menunggu hasil swab test terakhir untuk bisa dinyatakan benar-benar sembuh dari virus corona.
Meski begitu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan jika perjuangan Kota Semarang untuk melawan virus corona masih perlu terus dilakukan bersama.
“Saya tidak mengharapkan setelah ada banyak kabar pasien yang dinyatakan sembuh, lalu masyarakat menjadi kendur dalam physical distancing. Justru harus diyakini menjadi momentum untuk lebih tertib, supaya mata rantai Covid-19 ini dapat semakin cepat diputus,” tekannya.(HS)