in

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Aptisi Wilayah VI Jateng Jalin Kerja Sama dengan Tokyo University of Technology Jepang

Ketua Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah, Prof Dr Ir Edi Noersasongko, M.Kom dan President Tokyo University of Technology, Prof Karube, menunjukkan kesepakatan kerja sama di Jepang pada Kamis (10/10/2019).

 

HALO SEMARANG – Ingin meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus memperkuat jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi di dunia, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah VI Jawa Tengah melakukan kerja sama dengan Tokyo University of Technology (TUT) di Jepang, Kamis (10/10/2019).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penanda tanganan kerja sama oleh Ketua Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah sekaligus Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof Dr Ir Edi Noersasongko, M.Kom dan President Tokyo University of Technology, Prof Karube, di Jepang pada Kamis (10/10/2019).

“Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah ingin memperkuat jalinan kerja sama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan salah satu universitas terbesar di Jepang. Tujuannya tentu untuk menyelaraskan sekaligus meningkatkan mutu di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” tutur Prof Edi Noersasongko, Jumat (11/10/2019).

Sebanyak 20 orang dari perwakilan perguruan tinggi swasta di wilayah VI Jawa Tengah turut hadir dalam kesempatan tersebut. Antara lain Universitas Semarang, Univeristas Aki, Universitas Surakarta, Univeristas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Kudus, Universitas Stikubank Semarang dll.

Selain kerja sama, juga dilaksanakan Innovative Collaboration Workshop yang diikuti seluruh anggota Aptisi yang hadir dan para pengajar di TUT Jepang. Di mana kedua belah pihak, yakni para anggota Aptisi Wilayah VI Jawa Tengah dan Tokyo University of Technology, saling bertukar pengalaman dalam upaya menjalin kerja sama yang menguntungkan dengan kampus-kampus di Jepang. Dari workshop ini diharapkan ada banyak peluang kerja sama yang dapat terjalin, antara lain pertukaran mahasiswa, student mobility, joint program, join research dan masih banyak lagi.

Prof Edi menuturkan, tuntutan dunia industri kini semakin tinggi dan membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang berkompeten dalam persaingan global.

“Perguruan tinggi swasta harus tanggap dengan cepat, agar nantinya lulusan PTS bisa berdaya saing dengan PTN. Menjalin kerja sama dengan universitas di luar negeri adalah salah satu langkah untuk dapat mensinergikan kualitas kita dengan perguruan tinggi level dunia,” tandas Prof Edi.(HS)

Hendi dan Pejabat di Jateng Siap Dukung Program Pencegahan Korupsi

Kondisi Tak Terawat, Ondorante Warisan Belanda Kini Tertutup Semak Belukar