in

Tingkatkan Kualitas Diri, Mahasiswa Fakultas Ekonomi USM Dibekali Wawasan Kebangsaan

Dodik Prasetiawan SH MKn Menyampaikan Materi dalam Acara Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan yang dilaksanakan di Gedung V Lantai 6 USM (7/10/2019).

 

HALO SEMARANG – Sesuai dengan visi Universitas Semarang (USM) untuk meciptakan mahasiswa yang memiliki karakter berke-Indonesiaan, USM menggelar Kuliah Umum bertajuk “Wawasan Kebangsaan” di Gedung V Lantai 6 USM (7/10/2019).

Kegiatan yang diikuti oleh 540 mahasiswa ini berasal dari Program Studi (Prodi) S1 Manajemen, S1 Akuntansi, dan D3 Manajemen.
Adapun kegiatan ini menghadirkan narasumber Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ekonomi, Drs Wawan Setiawan MM dan Alumni USM yaitu Dodik Prasetiawan SH MKn (Notaris di Magelang). Seminar wawasan kebangsaan juga digelar untuk meningkatkan kualitas diri mahasiswa.

Di tengah serangkaian kegiatan, Ketua Ikatan Alumni USM, Ade Ardiansyah yang bertindak sebagai moderator, juga mengajak para mahasiswa untuk mengingat kembali pentingnya rasa cinta tanah air dengan mengucapkan Sumpah Pemuda, serta menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara bersama.

Acara kemudian dilanjut pada materi inti. Kedua narasumber membahas tentang empat pilar yang ada di Indonesia yang meliputi Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam materinya, Dodik menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

“Mahasiswa sebagai penerus bangsa harus bisa mencermati serta mengambil langkah pada permasalahan Indonesia yang beredar. Tentunya dengan cara mengambil langkah positif yaitu menciptakan rasa cinta tanah air bagaimana mereka membentuk suatu kerja sama, menjalin persatuan dan kesatuan agar tidak terjerumus dan bertentangan dengan ideologi Pancasila,” tuturnya.

Untuk dapat mengaktualisasi wawasan kebangsaan dengan baik, katany, mahasiswa juga perlu memahami tiga komponen utama sebagai pondasi dan pilar penyangga yang dapat berdiri tegak dan kokohnya wawasan kebangsaan. Yaitu rasa kebangsaan, faham kebangsaan, semangat kebangsaan.

“Mahasiswa perlu memahami betul tiga komponen ini. Adanya rasa kebangsaan berarti ada rasa memiliki, paham tentang jati diri seseorang atau kelompok, sehingga mampu bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal maupun eksternal. Dan dari kedua hal tersebut akan menumbuhkan semangat kebangsaan pada jiwa para mahasiswa,” tandasnya.(HS)

Pakar Transportasi Dorong Penyediaan Jalur Sepeda di Kota Semarang yang Nyaman dan Tak Terputus

Situasi Belum Kondusif, Seluruh Warga Jateng di Wamena Segera Dipulangkan