HALO SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang bakal menganggarkan kebutuhan untuk program pemberdayaan perempuan dan anak. Nantinya, setiap kelurahan di Kota Semarang mendapatkan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ketua TP PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi mengatakan, bahwa kebutuhan pemberdayaan perempuan di setiap wilayah berbeda. Anggaran sebesar Rp 50 juta per kelurahan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sesuai kebutuhan masing-masing wilayah.
‘’Misalnya program pelatihan, sosialisasi yang berkaitan dengan perempuan dan anak,” ujar Tia Hendi, sapaannya saat kegiatan Musyawarah Sayang Perempauan dan Anak (Sang Puan) di Kelurahan Mugassari, Semarang Selatan, baru-baru ini.
Dikatakan Tia Hendi, bahwa musyawarah Sang Puan untuk memunculkan aspirasi perempuan dalam pembangunan masing-masing lingkungan. Dia mendorong perempuan bisa memahami perencanaan anggaran sehingga anggaran yang telah disiapkan oleh Pemkot Semarang untuk kaum perempuan dan anak, bisa terserap dengan baik.
“Dengan adanya kegiatan ini memicu perempuan untuk mengeluarkan apa yang jadi pendapatnya, apa yang jadi kebutuhan di wilayahnya untuk nantinya dimasukkan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang),” imbuhnya.
Dia mengingatkan, anggaran tersebut tidak diperkenankan untuk pengadaan, misalnya pengadaan seragam, itu tidak boleh masuk dalam anggaran.
Camat Semarang Selatan, Ronny Tjahjo Nugroho menambahkan, rembug perempuan di kecamatannya sudah berjalan di empat kelurahan. Masih ada enam kelurahan yang akan menyelenggarakan secara bergantian. Sang Puan ini membahas usulan dari perempuan baik PKK, FKK, Gerai Kopimie, LPMK, dan lembaga lainnya yang berkaitan dengan perempuan dan anak.
“Rembug perempuan ini dilandasi pemikiran bahwa selama ini pelaku pembangunam lebih didominasi kaum laki-laki sehingga Ibu Tia punya pemikiran agar perempuan mempunyai porsi yang sama dalam pembangunan,” katanya.
Sementara itu, Lurah Mugassari, Yumni Astuti mengatakan, ada banyak usulan dari kaum perempuan di wilayah yang dipimpinnya. Satu di antaranya, Karang Taruna mengusulkan ada kegiatan sosialisasi mengenai “Jo Kawin Bocah,” dan pemberian edukasi reproduksi bagi remaja. (HS-06)