in

Tes GeNose C19 Jadi Syarat Masuk Kuliah UPGRIS

Pelayanan tes GeNose C19 bagi mahasiswa Universitas PGRI Semarang, Rabu (14/4/2021). (Dok/Humas UPGRIS).

 

HALO SEMARANG – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memberlakukan tes GeNose C19 untuk kebutuhan kuliah tatap muka, yang mulai dilaksanakan bulan April ini. Tes GeNose C19 dilakukan sebagai bagian dari deteksi Covid-19 mahasiswa peserta kuliah.

Rektor UPGRIS, Dr Muhdi, MHum menjelaskan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tertanggal 20 November 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19, maka mulai tanggal 5 April 2021 pihaknya melaksanakan perkuliahan secara hybrid (dalam jaringan dan luar jaringan), atau perkuliahan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Perkuliahan akan dilaksanakan secara bertahap. Perkuliahan luar jaringan (luring) akan dimulai bagi mahasiswa semester dua dan delapan. Nah, bagi yang sudah tatap muka, kami fasilitasi dengan Tes GeNose,” ungkap Muhdi di sela-sela peninjauan pelaksanaan Tes GeNose C19 di kampus IV Jalan Gajah Raya, Semarang, Rabu (14/4/2021).

Sejauh ini, jelas dia, dari hasil tes GeNose C19 sejak masa perkuliahan tatap muka, belum ada mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19.

“Ini merupakan bentuk pencegahan dini, jika terindikasi positif maka kami sarankan tes PCR. Namun kami bersyukur sejauh ini belum ada yang positif,” ujarnya.

Muhdi mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan luring pada setiap gedung perkuliahan di Gedung Pusat, Gedung Utama Kampus I, dan Kampus IV tidak lebih dari 50% kapasitas gedung per hari. Jumlah mahasiswa per kelas tidak lebih dari 50% kapasitas kelas, dengan durasi perkuliahan 50 menit/dua SKS.

“Jarak juga diperhatikan sebagai bentuk antisipasi penularan virus ini,” jelasnya.

Selain test GeNose C19, tambah Muhdi, saat ini hampir semua dosen dan tenaga kependidikan atau sekitar 90 persen sudah divaksin. Kampus juga menyediakan sarana protokol kesehatan mulai dari tempat cuci tangan di berbagai tempat strategis, penyediaan hand sanitizer, tempat kuliah yang berjarak, petunjuk jaga jarak di tempat umum hingga penyemprotan disinfektan berjangka selalu dilakukan.(HS)

Selama Ramadan, Dinas Arpus Prov Jateng Adakan Program Kursus Daring Gratis

DLH Minta Dampak Kebocoran Pipa Minyak Mentah di Sambong Segera Diatasi