in

Terima Program KKN 73 Mahasiswa Undip, Bupati : Saatnya Terapkan Ilmu yang Diperoleh

Bupati Pati Haryanto menerima peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Tahun Akademik 2021/2022, di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (07/07/2022). (Foto : patikab.go.id)

 

HALO PATI – Para mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN), diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam melaksanakan program-programnya.

Karena itu setiba mereka di desa tujuan KKN, para mahasiswa itu harus langsung berkoordinasi dengan para kepala desa.

Hal itu disampaikan Bupati Pati, Haryanto, ketika menerima 73 mahasiswa peserta KKN dari Universitas Diponegoro  (Undip) Semarang, Tahun Akademik 2021/2022, di Pendopo Kabupaten Pati.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Kesbangpol Pati, Kepala Bappeda Pati, Dosen Undip DR Adi Nugroho, para camat serta sekcam dari 11 kecamatan tujuan KKN.

Menurut Bupati, KKN tersebut merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk banyak menimba ilmu, terutama sesuai bidang ilmu dan jurusan akademiknya. Selain itu mereka juga dapat menerapkan ilmu yang dimiliki, untuk mengembangkan desa tujuan KKN.

“Dengan adanya KKN ini akan membantu pembenahan administrasi, akan membantu pemberdayaan. Dan tentunya ilmu-ilmu yang diperoleh selama ini, akan bisa diterapkan di desa nanti,” kata dia, seperti dirilis patikab.go.id.

Untuk diketahui, para peserta KKN tersebut, kebanyakan memilih lokasi yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Hal itu karena mereka juga merupakan warga asli Pati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Haryanto juga menyampaikan, melalui KKN tersebut diharapkan hubungan Pemkab Pati dan Undip menjadi makin harmonis.

“Hari ini saya terima langsung, dengan harapan terjalin hubungan harmonis Pemerintah Kabupaten Pati dengan Universitas Diponegoro Semarang,” kata dia.

Kerja sama Pemkab Pati dengan Undip, menurut Haryanto, sudah berjalan cukup lama. Biasanya jumlah mahasiswa Undip yang melaksanakan KKN di Pati cukup besar, bahkan hingga ribuan orang.

“Setahun biasanya dua kali. Hanya saja kita ini terbentur pandemi Covid-19, sehingga akhirnya memporak-porandakan aktivitas, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya. Lebih-lebih yang berhubungan dengan kegiatan sosial,” kata Bupati Haryanto. (HS-08)

Piala Presiden 2022, Seto Nurdiyantoro di Tengah Dominasi Pelatih Asing

Berikan Pembinaan pada Pemdes, Bupati Pati Soroti Infrastruktur hingga Penyelamatan Aset