in

Tebing Asmoro Jadi Tempat Wisata Baru di Rembang

Salah satu spot foto di tempat wisata Tebing Asmoro di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang. (Foto : Rembangkab.go.id)

 

HALO REMBANG – Warga Kabupaten Rembang kini memiliki tambahan alternatif tempat wisata baru, yakni Tebing Asmoro, di Desa Terjan dan Desa Sendang, keduanya di Kecamatan Kragan.

Seperti namanya, Tebing Asmoro ini menawarkan keindahan pemandangan tebing yang tinggi dan dapat menjadi spot foto menarik bagi pengunjung.

Direktur Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Tersanjung Ro Watu, Chomarudin, mengatakan Tebing Asmoro dikelola oleh BUMDesma yang dia pimpin.

Adapun nama Tersanjung Ro Watu, merupakan gabungan dari nama lima desa dalam satu kawasan, yang masuk dalam BUMDesma tersebut, yaitu Terjan, Sendang, Tanjungsari, Woro, dan Watupecah.

Pengembangan wisata kawasan pegunungan Tersanjung Ro Watu, dirintis oleh Dinpermasdes, adapun nama Tersanjung Ro Watu, diusulkan oleh Prapto Raharjo, saat menjabat sebagai Camat Kragan.

Prapto Raharjo saat ini mendapat amanah sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Rembang.

Lebih lanjut Chomarudin menuturkan, kawasan tersebut identik dengan keindahan pemandangan pegunungan, bebatuan, dan desa-desa.

“Dengan nama itu, harapannya akan membuat pengunjungnya tersanjung, ” tuturnya.

Dia juga menuturkan, bahwa lima desa yang masuk BUMDesma Tersanjung Ro Watu, memiliki potensi yang berbeda-beda.

Desa Terjan memiliki potensi wisata situs megalitikum dan Tebing Asmoro, Desa Sendang dengan Bukit Asmoro, Tanjungsari dengan Bukit Sentono, Woro dengan Gunung Nganten, dan Watupecah dengan pesona Watu Krapyaknya.

Pengujung kawasan Tebing Asmoro, akan dapat menikmati berbagai spot foto dan paket outbond. Pihaknya juga memiliki penawaran paket wisata di beberapa tempat.

“Jadi kita menyediakan paket Situs Terjan, Tebing Asmoro, dan camping di Watu Pecah. Kemudian ada paket naik andong juga, di mana andongnya ini dari warga sekitar juga,” kata dia.

Dia menambahkan, wisata Tebing Asmoro ini buka setiap hari, dari pagi sampai malam. Masyarakat bisa datang sejak pukul 07.00 sampai 22.00 WIB.

Jadi Primadona

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz, saat meremikan tempat wisata itu, Minggu (20/11/2022), menyebut Tebing Asmoro ini berbeda dengan destinasi wisata di tempat lain, khususnya di Rembang.

Sehingga menurutnya dengan sentuhan inovasi dan dukungan banyak pihak, tempat wisata ini akan menjadi primadona.

“Tebing ini tidak dimiliki oleh tempat wisata yang lain. Saya optimistis atas dukungan masyarakat, pemerintah desa, anggota DPRD, dan pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades), saya yakin akan menjadi tempat wisata yang fenomenal,” ungkapnya.

Bupati menyebut pengembangan wisata ini harus dibarengi dengan promosi di media sosial dan pemberitaan, agar semakin dikenal masyarakat luas. Selain itu yang juga tak kalah penting, manajemen dan administrasinya juga ditata.

Lebih lanjut, Abdul Hafidz menyatakan akan mendukung dari segi infrastruktur, seperti jalan. Hal itu karena jalan menuju ke tempat itu, menurutnya masih belum baik.

“Pemerintah daerah akan membantu membangun jalan yang mengarah ke Tebing Asmoro. Dari Desa Sudan sampai ke sini, yang masih jelek ada sekitar 200 meter akan kita tata, yang rusak akan kita perbaiki. Insya Allah 2023 akan kita tata itu,” ungkapnya.

Bupati juga menyinggung tentang keramahan warga. Menurutnya itu juga menjadi kunci dalam mengembangkan destinasi wisata.

Ramah pada tamu dan lingkungan, menjadikan wisatawan akan kembali lagi untuk berkunjung.

“Kalau pengunjungnya sudah banyak, pengurus wisatanya jangan cakar-cakaran (bertengkar- red). Biasanya kalau sudah ada uang jadi masalah, sini utang, sana utang, akhirnya hitungannya banyak tapi tidak ada uangnya,” kata dia. (HS-08)

Kampanyekan Remaja Putri di Rembang Minum Tablet Tambah Darah, Ini Anjurannya

Kurangi Risiko Bencana, BPBD Klaten Galakkan Bersih Sungai Lunyu