in

Tahun 2019, Pemkot Targetkan Nilai Investasi Lebih dari Rp 27,5 Triliun

Salah-satu aset Pemkot Semarang Eks-Wonderia di Jalan Sriwijaya yang ditawarkan ke investor.

 

HALO SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang menargetkan nilai investasi yang masuk ke Kota Semarang di tahun 2019 ini lebih dari capaian pada tahun 2018 lalu. Yaitu dengan nilai investasi di atas angka Rp 27,5 triliun.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya optimistis dapat memenuhi target tersebut. Di mana terlihat dengan adanya pembangunan hotel baru, seperti Hotel Tentrem di Jalan Gajah Mada, lalu ada pembangunan Tol Semarang-Demak, dan lain sebagainya.

“Tentunya daerah yang dulunya tidak produktif, setelah berkembang nantinya akan dimanfaatkan oleh investor. Baik untuk perumahan, atau dibuat pabrik. Namun pembangunan tersebut harus sesuai dengan RTRW kita,” katanya, Jumat (18/10/2019).

Ditambahkan, Kota Semarang memiliki banyak kelebihan untuk dilirik para investor atau pengusaha yang akan menanamkan modalnya di sini. Yaitu dari sisi tenaga kerja yang kompetitif, aksebilitas kota maupun kepastian hukum, serta kondusifitas wilayah.

“Ada beberapa yang kami tawarkan ke pengusaha untuk berinvestasi di Kota Semarang, di antaranya Pengolah Sampah Energi Listrik (PSEL), dan eks-Wonderia, salah satu aset pemkot yang kini belum tergarap maksimal. Intinya kami siap menyambut pengusaha untuk berinvestasi di Kota Semarang. Salah satu yang saat ini diminati investor adalah PSEL, kepada mereka saya bilang monggo ikuti prosesnya karena ini lelang investasi KPBU,” imbuhnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengatakan, target investasi di Kota Semarang tahun 2019 ini, sebesar Rp 18 triliun, dan sudah terlampaui pada September 2019. Yang mana nilai investasi yang telah masuk sebesar Rp 24 triliun.

“Dan diharapkan bisa lebih sampai akhir tahun 2019 ini,” katanya.

Sedangkan beberapa investor yang tertarik untuk berinvestasi di Kota Semarang, lanjut Ulfi, selain di bidang properti berupa pembangunan hotel, juga ada investor dari luar negeri yang ingin membangun pabrik di Randu Garut dan Kawasan Industri.

“Beberapa investasi yang kami tawarkan di antaranya pembangunan PSEL dengan nilai investasi Rp 1,8 triliun, LRT yang nilai investasi Rp 16 triliun, dan Semarang Expo Centre, serta beberapa pembangunan lainnya,” tandasnya.(HS)

SK Resmi Ditutup, Tak Ada Lagi Tawar Menawar dan Transaksi Seksual di Kalibanteng Belok Kiri

Situs Watu Tugu di Semarang, Diperkirakan Berfungsi Sebagai Caitya atau Stupa Buddha