HALO SEMARANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah meminta pemerintah agar mengawasi secara ketat distribusi bahan pangan di tengah naiknya harga beberapa bahan pokok saat ini. Hal itu untuk mencegah terjadinya penimbunan maupun permainan harga bahan pangan.
Anggota Komisi C DPRD Jateng, Agung Budi Margono mengatakan, berpatokan pada pernyataan Kementrian Perdagangan yang harus melakukan pengawasan pada bahan pokok, maka di tingkat daerah juga harus melakukan pengawasan serupa.
“Jadi sudah disampaikan oleh Kementrian Perhubungan, tidak hanya daging yang diawasi, ada bawang merah, bawang putih, gula, termasuk minyak goreng. Ini untuk mengantisipasi aksi penimbunan atau permainan harga,” Kata Agung BM.
Dia merasa khawatir dengan kenaikan harga bahan pokok, di saat kondisi pandemi belum selesai.
“Ini suatu hal sangat ironis, ketika sekarang kondisi pandemi sudah mulai mereda bisa kita tekan, harapannya ekonomi membaik. Kebutuhan pokok khususnya kebutuhan pangan malah harganya naik, bahkan ada yang langka,” katanya.
Dia meminta kepada pemerintah pusat maupun daerah agar bisa bersama mengendaalikan harga bahan pokok, khususnya jelang Ramadan.
“Ini perlu ada intervensi di seluruh level pemerintahan, baik pusat maupun daerah guna mengembalikan harga normal kebutuhan pangan,” ujarnya.
Dia juga meminta pemerintah maupun aparat penegak hukum untuk tegas bila ada oknum yang bermain dalam penimbunan bahan pokok.
“Pastinya pemerintah dan seluruh aparat melakukan kontrol dan pengawasan, bahkan penindakan tegas jika ada oknum yang bermain pada persoalan harga bahan pokok ini, karena akan menimbulkan inflasi,” ucapnya.
“Kita berharap dengan pandemi yang sudah mulai bisa diatasi ini harus diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, sehingga aktivitas bisa kembali baik lagi,” imbuhnya.
Dia menilai, jika dibiarkan maka kenaikan harga bahan pokok juga akan berdampak pada pelaku UMKM. “Tidak hanya di masyarakat, karena ini berdampak di UMKM. Mereka harus mengatur harga jual ketika bahan baku semakin meningkat harganya,” katanya.(HS)