in

Serius Tangani Kemiskinan, Pemkot Semarang Bangun Big Data Pertama Di Jawa Tengah

Peluncuran Sidaksos di Balai Kota Semarang, Senin (7/10/2019).

HALO SEMARANG – Angka kemiskinan di Kota Semarang dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil ditekan, dari yang semula pada tahun 2011 sebesar 5,68 % menjadi 4,14 % di tahun 2018. Namun hal itu tidak lantas membuat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi puas. Sebab dia merasa masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk lebih memaksimalkan upayanya. Syaratnya, Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut mengungkapkan, dibutuhkan penyajian data secara spesifik, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan agar tepat sasaran.

Untuk itulah Hendi menganggap penting untuk menginisiasi sebuah Big Data untuk penanganan kemiskinan, melalui progam Sistem Informasi Daya Terpadu Kesejahteraan Sosial (Sidaksos), yang pertama di Jawa Tengah.

Bertempat di ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, Hendi selaku Wali Kota Semarang hadir langsung dalam peluncuran program sistem informasi tersebut, Senin (7/10/2019). Adapun program Sidaksos dikembangkan oleh Dinas Sosial Kota Semarang, yang berfungsi memberikan data terkini tentang warga miskin, di mana salah satunya akan menjadi dasar pemberian bantuan dan penanganan fakir miskin di Kota Semarang.

Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengharapkan data yang tersaji dapat segera digunakannya untuk membagi tugas strategis kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemerintah Kota Semarang.

“Dengan Sidaksos ini, Pemerintah Kota Semarang akan memiliki sebuah data besar, terutama untuk mencatat siapa saja warga Kota Semarang yang masuk kategori miskin. Sehingga tidak hanya sebatas bicara jumlah warga miskin 4,1 persen saja. Tetapi siapa 4,1 persen ini, mulai usianya, dan masuk kelompok miskin yang seperti apa,” terang Hendi.

“Ini penting sekali, Sidaksos menjadi sebuah parameter bagi dinas terkait untuk melihat titik mana yang warganya rentan kemiskinan, wilayah yang kumuh di mana. Sehingga infrastruktur masuk, UMKM bisa masuk, dan program lebih tepat sasaran. Kalau tidak ada data hanya mengandalkan asumsi, maka program pengentasan kemiskinan tak akan tepat sasaran,” tandasnya.

Dalam kesempatan launching Sidaksos tersebut, Hendi meminta kepada para lurah di Kota Semarang dapat menerapkan kerja cepat, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

Hendi juga mengingatkan para lurah dan camat untuk memperhatikan kondisi di wilayah jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih masa bakti 2019-2024. Dirinya menginginkan para lurah dapat konsisten menjaga kondusifitas wilayah masing-masing, dengan komunikasi pada aparat setempat, terutama Polsek dan Koramil.

“Kondusifitas terus harus diperhatikan. Jaga komunikasi dengan Kapolsek dan Danramil di wilayah masing-masing, terutama menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih,” tekannya.(HS)

Tali Asih Tak Sesuai Harapan, Para WPS Sunan Kuning Tolak Tandatangani Berkas

Menengok Reruntuhan Candi Trisobo di Boja Kendal, Diperkirakan Candi Desa Era Mataram Kuno