in

Semangat #2021BaliJatidiri Menggema Di Kota Semarang

Sepanduk kampanye dengan tagar #2021BaliJatidiri yang banyak didapati di ruang publik Kota Semarang.

 

HALO SEMARANG – Kampanye dengan tagar #2021BaliJatidiri sedang menggema di Kota Semarang.
Hal ini sebagai bentuk keresahan para suporter PSIS yang ingin tim kebanggaannya bisa segera berkandang di Stadion Jatidiri Semarang.

Lewat tagar #2021BaliJatidiri, atau mengandung arti bahwa di tahun 2021 kembali ke Stadion Jatidiri, para suporter terus mendorong jajaran manajemen PSIS untuk bisa merealisasikan keinginan tersebut.

Di ruang publik Kota Semarang, sudah banyak terdapat spanduk bertuliskan tagar tersebut.

Di antaranya bertuliskan Kangen Pecel Jatidiri, Wayahe Bali Jatidiri, Ojo Mblenjani Janji Pokoke 2021 Bali Jatidiri, Daripada Dikorupsi Mending Kanggo Ndandani Jatidiri, hingga Mosok Ibu Kota Jateng Stadione Nunut, dan lainnya.

Tak hanya itu, di media sosial tagar itu juga banyak didapati di grup-grup Facebook maupun unggahan foto Instagram.

Ketua Umum Panser Biru, Kepareng (Wareng) menjadi salah satu sosok yang getol menggelorakan semangat PSIS untuk bisa kembali berhomebase di Stadion Jatidiri.

Dalam beberapa postingan di akun media sosial, dirinya bersama banyak suporter lain mengaku sudah rindu PSIS kembali berkandang di Stadion Jatidiri Semarang. Maka dia berharap pada tahun 2021 nanti, Stadion Jatidiri sudah bisa digunakan sebagai markas utama tim kebanggaannya itu.

“Beberapa keuntungan yang didapat Kota Semarang jika PSIS main di Jatidiri tahun 2021, menghidupkan kembali ribuan UMKM, meramaikan lagi sektor pariwisata, meramaikan lagi sektor perhotelan dan kuliner, meningkatkan pendapatan Kota Semarang dan lainnya. Itu masih sebagian kecil keuntungan kalau PSIS main di Jatidiri. Belum lagi keuntungan untuk suporter, yang paling nyata tentu di tengah resesi ini akan lebih ringan kalau PSIS main di Jatidiri
daripada di Magelang,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial dengan tagar #2021balijatidiri.

Diketahui PSIS sudah lama menjadi tim musafir, sejak Stadion Jatidiri Semarang direnovasi pada tahun 2017. Atau sudah berjalan tiga tahun terakhir, tim pujaan Panser Biru dan Snex ini harus mengungsi ke Magelang.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi ikut menanggapi fenomena yang sedang digelorakan oleh para pecinta PSIS.

“Memang sedang ramai. Semua itu adalah aspirasi dari kawan-kawan semua. Suporter sejauh ini sudah sangat sabar dengan tetap mendukung PSIS sampai ke Magelang. Lalu pembangunan juga sampai saat ini dihentikan karena Covid-19. Teman-teman suporter juga mengerti,” ujarnya.

Di sisi lain, proses renovasi Stadion Jatidiri sendiri baru mencapai 85 persen dan belum dapat dilanjutkan karena adanya wabah Covid-19. Sesuai rencana awal, Stadion Jatidiri seharusnya bisa bisa digunakan tahun 2021.

Pihaknya mempertanyakan keseriusan Pemprov Jateng yang disebutnya harus mengikuti gebrakan DKI Jakarta, yang berniat merampungkan pembangunan Stadion Jakarta Internasional Stadium.

Stadion Jatidiri Semarang sendiri pembangunan dan pengelolaannya merupakan kewenanganPemprov Jateng.

“Kawan-kawan suporter sudah sabar dan menunggu. Tapi di DKI bisa bangun stadion walau di tengah pandemi Covid-19, dan kenapa bisa. Berarti intinya Jawa Tengah ora gelem (tidak mau), bukan ora iso (tidak bisa),” jelas Yoyok Sukawi.(HS)

Kota Semarang Raih Predikat Sangat Inovatif Dari Kemendagri

2021, Jepara Alokasikan Anggaran Kebencanaan Rp 2 M