HALO SEMARANG – Satpol PP Kota Semarang kembali melakukan penertiban PKL yang berdiri di trotoar dan di atas saluran air, Kamis (23/1/2020).
Beberapa PKL liar yang ditertibkan, di antaranya di trotoar kawasan Stasiun Poncol.
Tanpa perlawanan, para pedagang pun hanya pasrah ketika petugas Satpol PP melakukan pembongkaran lapak mereka.
Penyisiran dilanjutkan di sepanjang Jalan Kaligawe hingga kawasan eks-Terminal Terboyo. Di pojok pintu masuk Terboyo, petugas membongkar paksa dua lapak yang dijadikan markas untuk penjualan togel dan ojek.
Satpol PP Kota Semarang tidak bergeming meski sebelumnya mendapatkan ancaman akan dilaporkan ke becking mereka.
Namun mereka tidak melakukan perlawanan saat lapak yang berdiri di atas saluran itu dibongkar petugas.
Beberapa kios PKL yang berdiri di atas saluran kawasan Terminal Terboyo juga tidak luput dari pembongkaran petugas Satpol PP Kota Semarang.
Penertiban pun dilanjutkan ke Jalan Sendowo dan Jalan Kenari. Di Jalan Sendowo para PKL yang ada di trotoar diberi kesempatan untuk menertibkan sendiri. Karena mereka menjajakan barang-barang bekas dan barang rosok.
Fajar Purwoto menegaskan, penertiban ini digelar dalam rangka menertibkan PKL yang ada di atas saluran karena sesuai aturan, di atas saluran air tidak boleh ada bangunan.
“Ini sebagai bentuk penegakkan Perda. Karana dalam aturan tidak diperbolehkan PKL berdiri di atas saluran. Selain itu, PKL yang di trotoar juga kami tertibkan,” tandas Kasat Pol PP Kota Semarang Fajar Purwoto.
Selain penegakkan Perda, Fajar juga menegaskan penertiban PKL liar ini sebagai upaya menjaga ketertiban dan kebersihan Kota Semarang.
“Pemkot Semarang membangun Kota Semarang sedemikian indahnya. Saluran ditata sedemikian bagusnya supaya tidak terjadi banjir, jadi kami mohon untuk tidak mendirikan PKL di atas saluran,” pungkas Fajar.(HS)
