in

Sahabat Gus Ulil Centre Bentuk Wadah Silaturahmi “Turut Kijing”

Gus Ulil saat mengadakan “Silaturahmi dan Ngudoroso”, yang dihadiri puluhan anggota Sahabat Gus Ulil Centre (GUC) di salah satu rumah makan di daerah Sawah Jati Kaliwungu, Selasa (8/9/2020) malam.

 

HALO KENDAL – Mensikapi perkembangan konstelasi Pilkada Kendal, Sahabat Gus Ulil Centre (GUC) mengadakan “Silaturahmi dan Ngudoroso”, yang dihadiri puluhan anggota baik Ansor maupun Banser, di salah satu rumah makan di daerah Sawah Jati Kaliwungu, Selasa (8/9/2020) malam.

Di hadapan puluhan sahabat GUC, Muhammad Ulil Amri atau yang akrab disapa Gus Ulil menegaskan, melihat dinamika pilkada Kendal, ada banyak perbedaan pilihan.

“Perbedaan adalah sunatullah. Namun bila itu disatukan menjadi rahmat bagi kita semua. Jadi kita bisa jadi penyeimbang di Pilkada Kendal 2020 ini,” jelasnya.

Gus Ulil merasakan kekecewaan yang dirasakan oleh sahabat GUC manakala dirinya tidak bisa lolos menjadi calon Bupati Kendal.

“Saya berterima kasih atas dukungan panjenengan semua untuk maju sebagai bakal calon bupati,” ungkapnya.

Padahal menurut Gus Ulil, dirinya yang saat itu masih menjabat ketua PC GP Ansor Kendal, majunya sebagai bacabup, adalah sebagai bagian dari pengamalan visi misi organisasi, yakni untuk mendistribusikan kader Ansor.

“Saya harap sahabat-sahabat Ansor tidak patah arang, karena saya tidak bisa maju menjadi calon bupati Kendal. Paling tidak ini akan menjadi bagian dari sejarah. Jika belum saat ini, semoga nanti ada dari anak cucu kita penerus di Ansor dan Banser yang akan duduk sebagai kepala daerah,” terangnya, sambil diamini yang hadir.

Dikatakan, perihal sikap anggota Ansor dalam Pilkada Kendal 2020, Gus Ulil menyerahkan kepada masing-masing personal.

Bahkan yang berkembang sekarang ini, ada pihak yang membawa-bawa dan mengkaitkan nama Ansor untuk menarik simpati masyarakat. Begitu juga di kalangan para kiai sepuh, terjadi tarik-menarik untuk mendukung calon tertentu.

“Posisi sahabat-sahabat semua harus bisa menjadi pemain sekaligus penyeimbang. Silakan mendukung salah satu paslon, dengan argumentasi masing-masing,” tandas Gus Ulil.

Dirinya mengakui jika banyak anggota Ansor yang masuk sebagai anggota partai politik dan menjadi kader. Bahkan sebagai penyelenggara pemilu.

“Hampir semua parpol ada kader Ansor. Untuk itu, saya mohon untuk tetap jaga netralitas. Karena itu penting agar tidak terjadi perpecahan,” imbuhnya.

Di akhir acara, sahabat GUC menyepakati untuk mendeklarasikan wadah “Turut Kijing” (Turki) yang bertujuan menjalin silaturahmi.

Peserta yang hadir sepakat dibentuk kepengurusan secara musyawarah, kemudian diputuskan sebagai ketua Rustoyo dan sekretaris Munifah.

Menurut Ketua Turki, Rustoyo, forum ini agenda utamanya adalah ziarah ke makam-makam leluhur ini sebagai media untuk menjaga silaturahmi para sahabat GUC.

“Lewat wadah Turki kita tetap jaga silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi dari para leluhur kita. Di samping itu, ziarah kubur merupakan amalan yang sangat baik karena mengingatkan pada kematian,” kata Rustoyo.(HS)

Cegah Covid-19, Dewan Masjid Kabupaten Semarang Perketat Protokol Kesehatan

Uji Coba Kedua, Timnas Indonesia U-19 Kalah Telak dari Kroasia