in

Ribuan Orang Padati Pelataran Masjid Agung Kaliwungu Kendal, Ramaikan Tradisi Dugderan

Ribuan orang dari berbagai daerah di Kendal, berburu aneka jajanan tradisional dalam acara Dugderan, yang digelar di halaman Masjid Al Muttaqin Kaliwungu, Rabu (22/3/2023).

HALO KENDAL – Ribuan orang dari berbagai penjuru di Kabupaten Kendal, mendatangi pelataran Masjid Agung Al Muttaqin Kaliwungu, untuk memeriahkan tradisi Dugderan, dalam menyambut Ramadan 1444 Hijriyah, Rabu (22/3/2023).

Berbeda dengan Dugderan yang digelar di Kota Semarang, dengan mengarak ikon Warak Ngendog, di Kaliwungu memiliki tradisi lain, yaitu berkumpulnya para pedagang makanan dan pembeli di halaman Masjid Al Muttaqin Kaliwungu. Dalam tradisi ini ada jajanan ikonik, yang susah untuk ditemui selain saat acara, yaitu sumpil dan ndog mimi.

Berbagai jajanan tradisional disajikan ratusan pedagang, seperti sumpil, getuk, klepon, aneka jajanan kampung, dan juga berbagai macam olahan laut, seperti pepes, kepiting, kerang, siput dan aneka makanan lainnya.

Selain itu juga dijual aneka minuman tradisional seperti dawet, kolak, es campur, es degan, dan es buah, serta minuman lainnya.

Menurut warga Kampung Pesantren, Desa Krajan Kulon, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, Rosidah, kegiatan Dugderan rutin digelar dalam rangka menyambut puasa Ramadan di Kaliwungu, Kendal.

“Ya ini tradisi Dugderan, adalah tradisi rutin yang dilaksanakan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Sudah dua tahun ini ramai pengunjung, semenjak pandemi mereda. Masyarakat dari berbagai daerah di Kendal, datang ke sini untuk ikut memeriahkan,” ungkapnya.

Pengunjung lainnya, Nur Hidayatul Jannah, siswi kelas VIII SMP dari Sekopek, Kaliwungu mengaku, dirinya bersama teman-teman sekolahnya ingin melihat keramaian acara Dugderan.

“Ini ramai banget pengunjungnya, sampai desak-desakan susah berjalan. Tapi seneng sih bisa melihat kemeriahan Dugderan dalam rangka menyambut puasa Ramadan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang aneka olahan ikan, Aqadah dari Kendal mangatakan, dirinya sengaja berjualan di acara Dugderan sekaligus ingin menikmati kemeriahan acara rutin tersebut.

“Saya dari Bandengan, di sini jualan aneka masakan ikan. Seperti kerang, cumi dan pepes. Sembari jualan juga ikut meramaikan Dugderan di Kaliwungu,” ujarnya.

Pedangang lainnya, Neneng asal Kaliwungu yang berjualan aneka lauk-pauk juga mengaku, tradisi Dugderan sangat dinantikan para pedagang. Di samping untuk penghasilan juga ikut meramaikan Dugderan.

Alhamdulillah laris. Karena yang kami jual harganya terjangkau dan diminati. Terutama yang laku ndog mimi, banyak yang beli. Terutama pengunjung dari luar Kaliwungu,” ungkapnya.(HS)

Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1444H Jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023

Meski Hilal Tak Terlihat di Kendal, Puasa Mengikuti Keputusan Pemerintah