
HALO SEMARANG – Pemkot Semarang memutuskan menutup sementara Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong Semarang, sejak Jumat (22/5/2020).
Hal itu karena pasar induk ikan segar tersebut dinyatakan menjadi klaster baru penyebaran corona, setelah ditemukan pedagang dan pembeli positif Covid-19.
Pihak Satpol PP Kota Semarang pun, dengan dibantu aparat kepolisian, Dinas Perdagangan, dan Denpom IV/5 Semarang melakukan pemasangan police line.
“Kami berharap dengan dipasang police line ini tak ada aktivitas di pasar ini. Hal tersebut untuk menghindari penularan wabah corona dari sini,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, Sabtu (23/5/2020).
Ditambahkan, selama enam hari ke depan, pasar ini akan disterilkan dari aktivitas perdagangan. Sekitar 75 pemilik lapak di sana, juga diminta meliburkan kegiatannya terlebih dahulu.
“Kami akan melakukan penjagaan agar pedagang mematuhi kebijakan dengan tidak beraktivitas terlebih dahulu,” katanya.
Sebelumnya perwakilan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, penutupan Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong dilakukan selama 6 hari ke depan.
Hal itu setelah ditemukannya dugaan penularan corona dari klaster Pasar Kobong ini. Bahkan 26 pedagang dan pengunjung dinyatakan reaktif ketika dilakukan rapid test, pada Jumat (22/5/2020).
Detasemen Polisi Militer (Denpom) juga ikut datang ke operasi tersebut.
Rencananya akan dilakukan penataan tata letak pedagang agar ada physical distancing ketika dibuka lagi.
“Gugus tugas memutuskan untuk pasar ini akan ditutup sementara selama 6 hari. Karena akan disterilkan dengan penyemprotan desinfektan beberapa kali nanti. Sehingga ketika mereka masuk lagi nanti Insya-Allah kondisinya sudah steril,” katanya, Jumat (22/5/2020).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr M Abdul Hakam menjelaskan, awal mula temuan Pasar Rejomulyo atau Pasar Kobong menjadi klaster penyebaran yaitu ditemukannya 3 orang dari Pasar Kobong yang dirawat karena positif corona dan ada satu yang meninggal dunia.
“Tracking dan lakukan rapid test 2 hari lalu temukan 6 reaktif, kami swab dan taruh rumah dinas (tempat isolasi),” katanya.
Dia mengatakan, hasil tracking ternyata ada 11 orang lainnya yang reaktif bahkan ditelusuri ke pasar ikan di Sayung Demak, ditemukan 5 reaktif corona.
Semuanya berhubungan dengan Pasar Kobong hingga jumlahnya mencapai 26 orang.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mengadakan rapid test di pasar ikan di Sayung, ada reaktif 5. Kalau tidak dicegah banyak yang tertular Covid-19. Jadi dari kasus dahulu dan sekarang ditemukan jumlah sekitar 26,” tandasnya.(HS)