
HALO SEMARANG – Puluhan warga yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Semarang, Jawa Tengah terjaring razia protokol kesehatan saat melintas di Jalan Jenderal Soedirman, Senin (21/12/2020).
Mereka terjaring saat operasi kepatuhan protokol kesehatan oleh aparat gabungan dari Satpol PP Kota Semarang dan Satpol PP Provinsi Jawa Tengah, TNI, Polri menggelar razia protokol kesehatan.
Dari pantauan tim di lapangan, razia yang berlangsung sejak pukul 07.30 WIB hingga pukul 08.45 WIB itu, berhasil menjaring 50 pelanggar. Mereka selanjutnya menjalani sanksi beragam. Ada yang disita E-KTP, dan menjalani sanksi sosial seperti hukuman push-up, menyapu jalanan dan melafalkan sila Pancasila. Sebagian besar dari mereka pun juga menjalani rapid test.
Razia itu sempat diwarnai aksi nekat oleh beberapa pelanggar. Ada sejumlah pelanggar yang diberhentikan, berusaha menerobos penjagaan hingga hampir menabrak petugas gabungan. Hingga akhirnya laju kendaraan berhenti setelah petugas mencabut paksa kunci kendaraan.
Kepala Satpol PP Jateng, Budiyanto EP mengatakan, razia itu merupakan tindak lanjut pasca mengendurnya razia sejak akhir bulan November 2020. Ia membeberkan, ada banyak faktor yang menyebabkan razia berkurang, salah satunya karena anggaran sudah mulai habis.
Meski begitu, Budiyanto menegaskan razia tetap harus berjalan bagaimana pun caranya.
“Perintah Pak Gubernur Jateng dan wali kota/bupati sudah jelas dan sudah dilakukan. Dan operasi penegakkan protokol kesehatan harus tetap berjalan,” ujar Budiyanto.
Budiyanto menambahkan, razia ini juga untuk mengantisipasi adanya pemudik Natal dan Tahun Baru 2021 yang masuk dan tak patuh protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Alwin Basri yang turut mengawasi razia itu mengatakan, melalui razia ini merupakan cara dari pemerintah daerah mengingatkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan.
“Dengan anggaran yang terbatas, kami tetap maksimal menjalankan razia ini,” ujar Alwin.
Saat ditanya mengenai kasus corona di Kota Semarang, dia mengakui kasus corona di Kota Lumpia memang tinggi. Namun hal itu juga terjadi di sejumlah wilayah di Jateng, DKI, dan daerah lain.
Salah satu pelanggar, Bobi (21) mengatakan, dirinya tak pakai masker karena merasa kesulitan pakai lantaran helmnya yang berbentuk Full Face. Ia pun mengaku kaget ketika terjaring razia, sebab ini pertama kalinya dia terjaring razia.
Dari Informasi yang diperoleh dari petugas medis yang enggan disebut namanya menyatakan, ada 32 orang yang menjalani rapid test. Tiga orang di antaranya dinyatakan reaktif.(HS)